Loading...
BUDAYA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 10:11 WIB | Kamis, 11 Desember 2014

Gospel Membutuhkan Perhatian Musisi Indonesia

Salah satu penyanyi jebolan Charismata Shalom, Aldisyah Latuihamallo saat bernyanyi di atas panggung. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyanyi solo Aldisyah Latuihamallo mengungkapkan penyanyi gospel di Indonesia harus lebih serius lagi dalam menciptakan dan melahirkan karya-karya baru. Menurut dia, saat ini Indonesia mulai kehilangan sosok penyanyi lagu rohani atau gerejawi tersebut.

"Perlu banyak peningkatan gospel di Indonesia, pelaku musik harus lebih serius, karena kita udah kehilangan banyak sosok, salah satunya Nikita," kata Aldisyah kepada satuharapan.com saat ditemui dalam acara Gospel Music Gathering ’10 Tahun.. Apa Kabar?’, di Pisa Cafe Mahakam, Jalan Mahakam 1 Nomor 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/12).

"Jadi untuk peningkatan gospel di Tanah Air butuh penataan ulang," dia menambahkan.

Sebagai penyanyi yang biasanya berkecimpung dalam musik sekuler, ia melihat perbedaan jauh antara musik sekuler dan gospel. Kebanyakan penyanyi pun lebih memilih berkarya di musik sekuler. "Padahal, 80 persen musisi sekuler itu berangkat dari musik gospel," kata dia.

Namun Aldisyah menolak bila industri musik gospel dan sekuler dibedakan. "Music is music, business is business, musik itu adalah hati, tidak ada industri sekuler dan gospel," tutur dia.

Sosok yang menurut informasi merupakan sepupu musisi Glenn Fredly itu juga mengaku segera merilis single natalnya. Dia menyampaikan hal ini baru pertama kali dilakukan, karena ingin merayakan sebuah momentum. "Bikin lagu tema natal itu gak gampang, jadi apa yang bisa kita buat, selama itu berkarya ya akan kita buat," ucap dia.

Penting Jelang Natal

Sementara itu, salah satu pengunjung acara Gospel Music Gathering ’10 Tahun.. Apa Kabar?’, James Fernando mengaku senang dengan acara musik rohani seperti ini. Selain itu, aliran musik yang ditampilkan pun berbagai jenis. "Sangat kreatif, mulai dari beat box, jazz, hingga rock, yang dalam alunan musiknya masih menggunakan syair rohani," ujar dia.

Sosok yang mengaku sebagai gitaris band rohani The Praise Of God itu juga menyampaikan jelang hari Natal acara musik seperti ini sangat perlu digelar. Karena, dapat menghiasi dan memberikan kemeriahan hari Natal.

"Bahkan, di bulan-bulan selain Desember juga perlu dilakukan, supaya kegiatan anak-anak muda selalu menjadi positif," tutur James.

Oleh karena itu dia berharap, grup band yang digawanginya bisa ikut berpartisipasi di acara musik rohani berikutnya. "Band saya kebetulan sudah memiliki single, judulnya 'Bapaku', mungkin ke depan dapat ditampilkan dalam acara musik rohani seperti ini," kata James.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home