Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 22:15 WIB | Jumat, 05 Desember 2014

Barat Abaikan Nasib Kristen di Irak, karena Tidak ada Keuntungan Ekonomis

Patriark Joseph III Younan. (Foto: dari ankawa.com)

PARIS, SATUHARAPAN.COM -  Politisi di negara-negara Barat dituding mengabaikan penderitaan yang dialami orang-orang Kristen di Irak hanya karena masalah mereka tidak memberikan "keuntungan ekonomis."

Hal itu diungkapkan oleh pimpinan salah satu gereja yang paling kuno di Timur Tengah,  Patriark Joseph III Younan dari Gereja Antiokhia dan Wilayah Timur. Dia menuding sebagian besar dunia Barat diam tentang situasi yang dihadapi orang-orang Kristen di Irak utara.

Dia berbicara untuk membantu gereja yang membutuhkan bantuan, ketika berkunjung ke Paris, Prancis hari Rabu (3/12) seperti diberitakan situs Ankawa.com.  

Patriark Joseph mengatakan, "Para pembuat kebijakan internasional memiliki pandangan lain ketika menghadapi kelompok minoritas yang tidak memiliki angka, dan kekayaan yang bisa membuat mereka tertarik. Kami tidak memiliki minyak, dan hal itu dikatakan sebagai kami tidak menawarkan keuntungan ekonomi."

Dia menambahkan, "Saya di sini di Prancis dan Eropa untuk membawa suara komunitas yang dianiaya ini, yang dipaksa pergi ke pengasingan dan kehilangan segalanya, karena iman Kristen mereka. Sayangnya, dunia Barat yang seharusnya beradab, tetapi diam."

Dia mengingatkan kunjungannya pada pengungsi Irak di Kurdistan yang sebagian keluarga Kristen. Patriark mengatakan, "Semangat  hidup telah menurun. Selama berbulan-bulan pengungsi hidup dalam situasi kemanusiaan yang tak tertahankan.  Mereka sama sekali tidak hidup normal. Mereka kehilangan rumah, pekerjaan, rumah ibadah, bukan karena kesalahan mereka sendiri, tetapi  hanya karena mereka adalah orang Kristen. Mereka menjadi pengungsi di negara mereka sendiri, tanpa sumber daya. Kami akan melewati waktu  ini yang sangat, sangat tragis."

Patriark Joseph menekankan bahwa wilayah mereka tidak memiliki sumber daya untuk menyediakan kebutuhan para pengungsi, termasuk perumahan, makanan, perawatan medis, dan sekolah. Dia menyebutkan sekitar 140.000 orang Kristen telah melarikan diri. Hal yang sama terjadi di Provinsi Nineveh, Irak.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home