Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 18:34 WIB | Rabu, 19 Maret 2014

Dapil NTB: Banjir Caleg Bangsawan Bernama Lalu dan Baiq

Daerah pemilihan NTB meliputi Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat. (Foto: kpu.go.id)

NUSA TENGGARA BARAT, SATUHARAPAN.COM – Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dibanjiri calon tetap anggota legislatif yang bernama depan Lalu dan Baiq, di dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu 2014. Nama itu merupakan nama yang hanya boleh dipakai kalangan bangsawan suku Sasak. Setidaknya, terdapat enam caleg menggunakan nama depan Lalu dan empat dengan nama depan Baiq dalam DCT Dapil NTB Pemilu 2014.

Sasak adalah suku yang mendiami Pulau Lombok dan merupakan suku terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurut penelusuran satuharapan.com, suku Sasak berasal dari Vietname, karena terdapat kemiripan bahasa yang digunakan suku Sasak dengan salah satu negara Asia Tenggara, Vietnam.

Salah satu caleg ternama yang menggunakan nama depan Lalu adalah Lalu Mara Satria Wangsa. Ia dikenal sebagai orang kepercayaan Ketua Umum Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie, dan merupakan manajer klub sepak bola Pelita Jaya yang sejak 2013 berubah menjadi Pelita Bandung Raya.

Sepuluh kursi Dapil NTB akan diperebutkan 120 Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR-RI. Artinya, bila ingin menjadi salah satu wakil rakyat NTB di DPR-RI, setiap caleg wajib memiliki sekitar 347.357 suara, yang nilai tepatnya sendiri akan ditetapkan setelah semua suara sah sudah diketahui. Itu pun dengan syarat, partainya lolos parliamentary threshold sebesar 3,5 persen.

Daerah pemilihan NTB meliputi Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat, dengan jumlah pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap yang ditetapkan pada 4 November lalu untuk NTB, yakni 3.473.565 orang. Jumlah itu terdiri atas 1.682.395 calon pemilih laki-laki dan 1.791.170 calon pemilih perempuan, yang tersebar di 12.020 tempat pemungutan suara di 116 kecamatan.

Seluruh Petahana Turun

Seluruh anggota legislatif terpilih Pemilu 2009 dipastikan kembali turun dalam Pemilu 2014, termasuk anggota DPR-RI Pergantian Antar-Waktu, Tommy Adrian Firman (PPP). Pada 2011, ia menggantikan posisi Izzul Islam pada 2011 yang terkena kasus ijazah palsu.

Pada 2009, Dapil NTB mengirimkan sepuluh wakil rakyatnya menuju Senayan. Mereka adalah Sunardi Ayub (Hanura), Fahri Hamzah (PKS), Muhammad Syarifudin (PAN), Adi Putra Darmawan Tahir (Golkar), Muhamad Lutfi (Golkar), Rachmat Hidayat (PDIP), Izzul Islam (PPP), Nanang Samodra (Demokrat), I Wayan Ganastra (Demokrat), dan Abdurrahman Abdullah (Demokrat).

Nama mereka dipastikan akan kembali terpampang dalam surat suara DCT DPR-RI Dapil NTB Pemilu 2014, kecuali nama Izzul Islam yang telah digantikan Tommy Adrian Firman.

Dapat Saingan Menteri

Langkah para petahana untuk mempertahankan kursi yang berhasil mereka raih pada 2009 tidaklah mudah, karena Partai Kebangkitan Bangsa menghadirkan sosok ternama yang memiliki kompetensi menjadi wakil rakyat DPR-RI. Ia adalah Helmy Faishal Zaini.

Pria kelahiran Jawa Barat, 1 Agustus 1972 ini merupakan mantan anggota DPR-RI periode 2004-2099. Kini ia menjabat Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Dafar Caleg DPR-Ri Dapil NTB Pemilu 2014

Partai Nasional Demokrat: Kurtubi, Lalu Sudarmadi, Baiq Mulianah, Arie Wiryawan Al Rasyid, Lanneke, Syamsuddin Gahtan, Yadi Surya Diputra, Frima Hariyudha Wasti, Usman AK, Yusuf Lesa

Partai Kebangkitan Bangsa: Helmy Faishal Zaini, Rizki Putri Amalia, Erlan Lukman Nurhakim, Tauhid Rifai, Dedy Aril Sandi, Noura Fadhillah, Abu Bakar Uq, Abdul Haris, Sirris Saadah, Nursasi Suflayan

Partai Keadilan Sejahtera: Fahri Hamzah, Musleh Kholil, Istiningsih, Bunyamin, Iwan Wahyudi, Dwi Anggraini Kusuma, Jainul Gubran, Mulyadi, Nurwahidah, Ahmad Khaedar

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan: Rachmat Hidayat, Sirra Prayuna, Ani Hairani, Muhammad Saleh, Muhammad Sadji, Meily Zuraida, Awanauhi Aswirabawa, Siti Nur Arinang, R Achmad Koernijawanto, Darwis

Partai Golongan Karya: Adi Putra Darmawan Tahir, Lalu Mara Satria Wangsa, Sari Yulianti, Junaidi Elvis, M Muhammad Lutfi, Igusti Ayu Intan, Sirajudin, Lalu Sujirman, Nurhani H Mahmud, Dolly Suthajaya Nasution

Partai Gerakan Indonesia Raya: Willgo Zainar, Endang Sulistyorini, Baiq Lita Andiana, I Komang Bharuna Giel, Manimbang Kahariady, Dadang Syahid Susila, Erni Johan, Marinah Hardi, Riozza Mandarid, Lalu Ahmad Ismail

Partai Demokrat: Nanang Samodra, I Wayang Gunastra, Indri Sulistyowati, Abdurahman Abdulah, Marjan Qomar, Noni Badraeni, Muhammad Husni Tamrin, Lukman Malanuang, Susi Wahyu Pratikasari, M Samsul Luthfi

Partai Amanat Nasional: Muhammad Syafrudin, Muhammad Jabir, Wewe Anggrainingsih, Arifin, Ratna Sari Dewi, Ade Adriansa, Syamsuddin, Zakiah Saidah Fitri, Sulaiman

Partai Persatuan Pembangunan: Ermalena, Tommy Adrian Firman, M Muhsin Said, Lalu Bakri, Edy Jauzie Muhsin Bafada, Istiarah, Muhammad Fadlurrahman, Agus Rizuti Wiro Santiko, Husnul Jannah, Supardi

Partai Hati Nurani Rakyat: Sunardi Ayub, Mudahan Nazoie, Mori Vurqaniati, Antoni Amir, Burhan, Evy Nafisah A Wahab, Muh Hasyim, Putu Narantika, Sumiati, Lalu Gde Syamsul Mujahidin

Partai Bulan Bintang: Sahar L Hassan, Eddy Wahyudin, Baiq Sukirah, Lalu Koeshardi Anggrat, Gina Meilinda, M Zahrul Anwar, Dharmawaty Madiloe Danny, Syafruddin Umar, M Ihsanul Wathony, Hajarudin

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia: Azwar, Mustafa, Rini Medyaningtyas, Muhidin Rayes, Baiq Roni Indira Astria, Khairul, Andi Abubakar Sulaiman, Budi Ikhlasiah, Achmad Bactiar Balukh, Sunarti (kpu.go.id/wikipedia)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home