Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:57 WIB | Selasa, 27 September 2016

Debat Capres AS Paling Banyak Ditonton dalam Sejarah

Diperkirakan sekitar 100 juta orang menonton debat kandidat capres AS pertama ini. (Foto: bbc.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Debat pertama kedua kandidat calon presiden AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat, Donald Trump dan Hillary Clinton mengambil topik ekonomi, dan diwarnai perdebatan sengit tentang pekerjaan, kesepakatan dagang dan pajak.

Debat selama 90 menit di New York ini, diperkirakan akan menjadi debat yang paling banyak ditonton dalam sejarah televisi, dengan 100 juta penonton.

Debat presiden dimulai dengan jabatan tangan dan sapaan antara kedua kandidat capres sebelum berjalan ke podium masing-masing.

Clinton bertanya pada Trump, "Apa kabar, Donald" disambut sorakan penonton.

Serangan pertama Clinton pada Trump dengan menyebut bahwa Trump  menerima uang dari ayahnya, saat pertama mengawali bisnisnya namun menggambarkan dirinya dan latar belakangnya sebagai kelas menengah.

“Donald sangat beruntung dalam hidupnya, dan itu semua keuntungannya," katanya. "Dia meminjam $40 juta dari ayahnya, dia benar-benar percaya bahwa jika Anda membantu orang kaya, Anda akan lebih baik."

Trump membalas, mengatakan, "ayah saya memberi saya pinjaman kecil pada 1975, dan saya mendirikan perusahaan," yang bernilai miliaran dolar.

Perdebatan panjang mereka berikutnya adalah soal perjanjian dagang.

Clinton dan Trump berseberangan soal Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang ditandatangani oleh Bill Clinton.

"Suami Anda menandantangani Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (Nafta) dan ini adalah perjanjian dagang terburuk yang pernah ditandatangani...dan kini Anda mau menandatangani Trans-Pacific Partnership...yang akan sama buruknya dengan Nafta."

Clinton mengatakan, "Donald, saya tahu, Anda hidup dalam kenyataan versi Anda sendiri..."

Selama ini, Hillary Clinton selalu menyatakan posisinya yang tidak setuju dengan Trans-Pacific Partnership, yang dinegosiasikan dan disetujui oleh pemerintahan Presiden Obama.

Trump membalas lagi, "Anda tak punya rencana!"

Clinton kemudian mengkritik Trump yang mengatakan "perubahan iklim adalah sebuah tipuan hoax, yang dilakukan oleh Cina"

Trump membalas balik, "Saya tidak mengatakan itu." Namun sebuah tweet dari 2012 menunjukkan fakta yang sebaliknya. (bbc.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home