Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 17:01 WIB | Selasa, 03 Mei 2016

Demo Warga Luar Batang Libatkan Anak di Bawah Umur

Salah satu anak Luar Batang yang ikut demo di Balai Kota DKI Jakarta, hari Selasa (3/5).(Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ratusan warga Luar Batang datang ke Balai Kota DKI Jakarta menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki  Tjahaja Purnama atau Ahok untuk turun dari jabatannya karena dinilai telah mengusik pemukiman mereka di wilayah Luar Batang, Kelurahan Penjaringan , Jakarta Utara, hari Selasa (3/5).

Namun, yang disayangkan tak sedikit dari warga Luar Batang yang datang adalah anak-anak di bawah umur dan remaja. Padahal, sebelumnya, Ahok sempat tidak menyetujui warga yang ingin menyampaikan pendapat melibatkan anak-anak.

“Lu enggak tahu rasanya digusur! Lu nggak pernah jadi manusia perahu!” kata anak-anak salah satu pengunjuk rasa dari Luar Batang  yang ditujukan untuk Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, hari Selasa (3/5).

Selain itu, umpatan yang sarat dengan rasis juga terlontar dari mulut anak-anak dan beberapa warga yang menjadi orator.

“Kita tidak ingin Jakarta dipimpin oleh gubernur yang tidak santun, yang bukan pribumi! Ahok makan babi, kami tidak makan babi!”

Tak hanya itu, mereka juga mengejek Satuan Petugas Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bertugas mengamankan aksi demo dan menyebut Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Balai Kota sebagai pengecut.

"Bapak digaji berapa sama Ahok? Bapak makan nasi, Ahok makan nasi juga," kata mereka.

Mereka juga sempat menyebut nama mantan Wali Kota Jakarta Utara  Rustam Effendi yang dinilai sebagai PNS yang berani menentang kearoganan Ahok.

Salah satu demonstran juga sempat melemparkan botol air mineral ke arah wartawan yang sedang berkumpul meliput kegiatan tersebut. Petugas yang melihat langsung mengamankan botol tersebut agar tak dilempar balik sehingga tidak menimbulkan kericuhan.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan aksi tersebut adalah hak mereka untuk menyampaikan pendapat.

“Demo mah secara demokrasi ya silakan demo. Semua orang boleh demo, ini kan tuntutan yang dulu. GMJ (Gerakan Masyarakat Jakarta) yang dulu kan,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Selasa (3/5).

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home