Desmond Tutu Tetap Bersuka Cita Walau Masuk RS Lagi

CAPE TOWN, SATUHARAPAN.COM - Pejuang antirezim apartheid Afrika Selatan sekaligus peraih Hadiah Nobel Perdamaian Desmond Tutu “riang seperti biasa”, menurut pernyataan wakil presiden Afrika Selatan, Selasa (20/09), setelah ia menjenguk mantan uskup agung Gereja Anglikan tersebut di rumah sakit.

Wakil Presiden Cyril Ramaphosa menjenguk Tutu (84) di Cape Town setelah ia kembali masuk rumah sakit pada Sabtu pekan lalu, hanya tiga hari setelah meninggalkan rumah sakit usai menjalani perawatan selama tiga pekan.

“Saya bersemangat ingin menjenguk uskup agung, berbagi momen menyenangkan bersama keluarga dan para sahabat beliau. Beliau riang seperti biasa,” ujar Ramaphosa.

Tutu menjalani operasi kecil dua pekan lalu akibat infeksi yang kembali kambuh.

Pada 2015, Tutu dirawat di rumah sakit akibat infeksi yang muncul akibat perawatan kanker prostat selama hampir 20 tahun.

Mantan uskup agung Cape Town tersebut meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 1984. Namanya menjadi terkenal karena Tutu menentang keras rezim apartheid Afrika Selatan.

Tutu dipilih dan ditahbiskan menjadi uskup berkulit hitam pertama di Gereja Anglikan. Ia ditahbiskan di kota Cape Town.

Namanya mulai dikenal luas sebagai penentang apartheid pada era 1980-an. Presiden pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela, memberikan pandangan yang baik tentang Tutu, dan mengatakan bahwa Tutu adalah seorang yang tidak pernah takut untuk menyuarakan suara "mereka yang tidak dapat bersuara". (Ant/AFP)

Editor : Eben E. Siadari