Loading...
INDONESIA
Penulis: Eben E. Siadari 20:10 WIB | Minggu, 19 Juni 2016

Detik-detik Saat Banjir Menggenangi Gereja di Purworejo

Detik-detik Saat Banjir Menggenangi Gereja di Purworejo
Halaman gereja GKJ Jenar Geparang masih digenangi air ketika banjir sudah surut (Foto-foto: Pdt Yogi Hapsoro)
Detik-detik Saat Banjir Menggenangi Gereja di Purworejo
Tim Basarnas mengevakuasi sebagian warga gereja (Foto: Pdt Yogi Hapsoro)
Detik-detik Saat Banjir Menggenangi Gereja di Purworejo
Jalan berlumpur seusai banjir surut (Foto: Pdt Yogi Hapsoro)

PURWOREJO, SATUHARAPAN.COM - Bencana banjir yang melanda Jawa Tengah, juga menghampiri sebuah gereja di Purworejo.  Hujan lebat yang mengguyur wilayah Purworejo sejak Sabtu (18/06)  sore membuat Sungai Bogowonto meluap hingga mengakibatkan banjir bandang.

Salah satu yang terdampak dari bencana banjir ini adalah Gereja Kristen Jawa (GKJ) Jenar Geparang, Purworejo yang terletak di  Jl. Raya Purwodadi  Km.03. Jenarwetan, Purwodadi, Purworejo. Selain gereja, rumah beberapa anggota jemaatnya juga dilanda banjir.

Warga gereja mengungsi ke dalam ruang ibadah (Foto: Pdt Yogi Hapsoro)

"Banyak warga yang rumahnya rusak dan perlu mendapat bantuan," kata Woro Wahyuningtyas, Direktur Program JKLPK Indonesia, kakak dari Yogi Hapsoro, pendeta yang melayani di jemaat GKJ tersebut.

Tanda-tanda bakal datangnya banjir sudah terasa sejak sore. Akibat hujan deras, sebagaimana dituliskan oleh pendeta Yogi Hapsoro dalam akun facebooknya, banyak wali murid yang seharusnya menghadiri Malam Doa dan Pujian, urung datang.

"Hujan deras, jemaat, orang tua/ wali murid TK Seruni VI & IX sedikit yang datang...lalu apakah akan menyebut acara kami Malam Doa & Pujian gagal? Oh tidak.. justru memulai sesuatu yang baru itu butuh perjuangan.. biarlah hujan deras berdampak baik dalam keberadaan kedua TK kami ini," tulis Pdt Yogi Hapsoro.

Dan, ketika acara itu usai, air mulai menggenangi halaman gereja. "Nyuwun tulung duh Allah, banjir hampir masuk gereja," tulis dia, kemarin sore.

Banjir menggenangi halaman gereja (Foto: Pdt Yogi Hapsoro)

Lalu banjir semakin parah. Air pun masuk pastori, kemudian ke dalam gereja dan juga rumah sebagian jemaat. Posisi air, menurut Pdt Yogi Hapsoro, mencapai sedengkul orang dewasa.

Dalam gambar yang diunggah lewat akun Facebook Pdt Yogi Hapsoro, tampak pula sebagian jemaat mengungsi ke dalam gereja yang sudah tergenang air.

"Banjir semakin tinggi, kami tidak bisa evakuasi karena semua mobil kerendam sampe saat ini tidak ada upaya dari siapa pun mengevakuasi kami...karena sudah banyak anak kecil menangis..."

Untunglah, tak berapa lama Basarnas datang dan mengevakuasi beberapa anggota jemaat menuju Pondok Mitra Kasih GKJ Purworejo.

Syukur pula, ketika malam bertambah larut, air hujan pun mulai surut. "Dalam tidur mereka aku memahami Kasih Allah yang begitu besar bagi kami di saat air mulai surut, disaat beberapa jemaat masih tertidur biarlah hatiku berserah pada kebaikanMu," tulis Pdt Yogi Hapsoro, mengutip Mazmur 107:1.

Banjir memasuki ruang pastori (Foto: Pdt Yogi Hapsoro)

Ketika pagi datang, air sudah semakin surut, namun sebagian jalan di sekitar gereja masih susah dilewati. Ibadah juga belum bisa dilaksanakan karena lumpur masih dimana-mana dan harus dibersihkan.

"Bagaimanapun pagi ini harusnya kami beribadah, namun gereja dan pastori masih berlumpur.. jadi masih menunggu bantuan bersih-bersih.. selain menolong momong Nasya saya harus juga menyempatkan menengok warga gereja yang juga kondisi masih memprihatinkan.. tugas dan tanggung jawab harus dilakukan walaupun belum tidur sama sekali.. tetap doakanlah kami di Ibadahmu hari ini teman,sahabat saudara semua," tulis dia pagi tadi.

Menurut Woro, seharusnya hari Minggu ini ia dan adiknya itu bersama keluarga besar, merencanakan berkumpul.

Mereka merencanakan  "kembul bujana", atau perjamuan kasih untuk bersyukur atas pertambahan umur ayah mereka.

"Tetapi semesta berkata lain pada rencana kami, sejak tadi malam pastori gereja tempat adik saya Yogi Hapsoro terendam banjir. Tentu tidak mudah baginya saat ini, harus urus rumah, juga pasti banyak jemaat yang terkena banjir lebih besar. Belum lagi bersih-bersih saat banjir mulai surut, juga momong si batita Nasya yang sedang aktif berjalan," tulis Woro.

"Dalam keterbatasan saat ini, kami semua bersyukur atas pernyertaanNya dalam hidup kami sekalipun berada dalam ruang dan waktu yang berbeda. Kami tahu, Tuhan menyapa kita semua dalam kasih," tulis dia lagi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home