Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 21:24 WIB | Kamis, 19 November 2015

Dewan Muslim Prancis Serukan Kutuk Terorisme di Khotbah Jumat

Annouar Kbibech, Direktur CFCM. (Foto: sudouest.fr).

PARIS, SATUHARAPAN.COM -  CFCM (Conseil Français du Culte Musulman) Dewan Muslim Prancis mensosialisasikan ke  2.500 masjid di Prancis bahwa dalam khotbah salat Jumat (20/11) dan seterusnya jangan melupakan untuk menggencarkan seruan   resmi yang mengutuk tegas setiap  bentuk kekerasan atau terorisme. 

"Muslim Perancis menegaskan kembali penolakan tegas dan jelas  dari setiap bentuk kekerasan atau terorisme, yang merupakan hal yang tidak konstruktif untuk membangun perdamaian, apalagi tindakan tersebut dianggap sebagian umat menjelek-jelekkan nilai-nilai Islam,” menurut Annouar Kbibech, Direktur CFCM seperti dalam pernyataan resmi tertuang di Radio France International,hari Kamis (18/11).

Kbibech menjelaskan  panggilan tersebut  dapat digunakan sebagai pedoman untuk khotbah Jumat untuk imam di seantero Prancis. 

Kbibech mengharapkan dalam khotbah-khotbah Jumat, para imam  harus mengingat komitmen yang teguh dari seluruh masyarakat untuk hidup berdampingan dan memuat nilai-nilai Prancis yang penuh kesetaraan dan perdamaian.

“Saat ini banyak pemimpin  Muslim yang berbeda termasuk  Aljazair, Maroko atau Turki yang  mengutuk barbarisme dari tindakan seperti itu,” kata Kbibech.

Imam Masjid Agung Paris, Dalil Boubaker mengatakan bahwa hari Jumat (20/11) mendatang akan menjadi suatu tindakan refleksi dan toleransi kasih bagi semua korban di tragedi Bataclan, Paris hari Jumat (13/11).

Bouchama Khaled, Direktur  UOIF (Union Des Organisations Islamique de France/Persatuan Organisasi Islam Prancis), menyambut teks dari CFCM dengan positif.

Bagi UOIF ini adalah inisiatif yang baik karena menurut dia seluruh Muslim di Prancis mengutuk terorisme dan kekerasan yang mengatasnamakan agama.

“Kita semua dipengaruhi oleh apa yang terjadi dan kenyataan saat ini karena  saat ini yang penting bagi kita adalah  bukan yang satu agama dengan kita, tetapi yang sama visinya dengan negara kita, "kata Khaled.

 “Kami mendorong inisiatif ini dan kami berharap terus terang bahwa imam akan memainkan bagian mereka untuk berbicara tentang pesan ini persaudaraan,” kata Khaled.

Agresi Lanjutan di Paris

Setelah peristiwa memilukan hari Jumat (13/11) di Bataclan, Paris, peristiwa kekerasan berdasarkan agama terjadi pada Rabu (18/11) dini hari WIB di Saint Denis, Paris, Prancis.

Pada peristiwa tersebut dua tersangka  tewas, termasuk seorang perempuan yang meledakkan dirinya, dalam peristiwa yang disertai tembak-menembak.  

Ketika tentara tengah berpatroli di jalan-jalan, polisi bersenjata berat adu tembakan dengan orang-orang yang bersembunyi di sebuah apartemen di pinggiran kota Saint-Denis, kata sumber polisi, seperti dikutip AFP.

Dua orang di apartemen itu tewas, termasuk seorang perempuan yang meledakkan dirinya. Sementara masih ada tiga orang berada di sdalam apartemen. Dilaporkan setidaknya tiga polisi terluka, kata mereka. Dan tiga tersangka ditangkap.

Operasi itu ditujukan ke tempat dimana tersangka dalang serangan mematikan pada hari Jumat di Paris, Abdelhamid Abaaoud, warga Belgia yang menjadi tersangka  dikenal aktif bersama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah, kata sumber itu. Serangan itu dimulai sebelum fajar, sekitar pukul 4:30 waktu setempat, pada sebuah apartemen di persimpangan Rue de la Republique dan Rue Corbillon. (rfi.fr).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home