Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 14:49 WIB | Jumat, 05 Agustus 2016

DGD Ajak Reuni Damai Semenanjung Korea

Ilustrasi: Defile militer Korea Utara. (Foto: ibtimes.co.uk)

SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja Dunia (DGD) atau World Council of Churches (WCC) mengajak jemaat di seluruh dunia mendoakan kondisi kemanusiaan di dua negara Semenanjung Korea, Korea Selatan dan Korea Utara.

Situs resmi DGD, oikoumene.org, pada hari Kamis (4/8), menuliskan DGD tahun ini mengadakan acara doa khusus yang mendukung perdamaian pada hari Minggu (14/8), bertajuk “Sunday of Prayer for the Peaceful Reunification of the Korean Peninsula”.

Acara tersebut akan diisi dengan menggelar doa yang mengajak banyak gereja di dunia untuk mengamati dan mendoakan perdamaian di kawasan tersebut.  

Setiap tahun, umat Kristen diajak bergabung dalam doa bagi perdamaian dan reunifikasi Semenanjung Korea. Doa-doa dan liturgi yang akan menjadi bagian acara tersebut disusun bersama National Council of Churches in Korea dan The Korean Christian Federation.

Doa akan diselenggarakan secara tradisional dan dipanjatkan pada hari Senin (15/8) yang disebut sebagai Liberation Day (Hari Pembebasan). Hari tersebut merupakan hari kemerdekaan Korea dari tangan penjajah Jepang, pada sisi lain saat itu merupakan hari berpisahnya Korea menjadi dua negara, Korea Utara dan Korea Selatan.

DGD mengajak semua gereja anggota dan orang yang berkehendak baik untuk bergabung dalam doa, mencapai rekonsiliasi, dan penyatuan Korea.

Sekretaris Jenderal National Council of Churches in Korea  (Dewan Nasional Gereja Kristen Korea), Kim Young Ju, menganjurkan perjanjian perdamaian permanen antara Korea Utara dan Korea Selatan. “Saat ini penting mempromosikan perjanjian perdamaian,” kata Kim.

Kim menambahkan saat ini gereja menganjurkan perdamaian, karena jika tidak terjadi perdamaian, akan menjadi bencana. Pada saat yang sama, Kim berharap Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menghapus sanksi ekonomi, militer, dan budaya terhadap Korea Utara.

“Sanksi ini justru berimbas negatif daripada efek positif pada pekerjaan untuk perdamaian, dan mempengaruhi kemiskinan Korea Utara,” dia menambahkan.

Kim mengharapkan Korea Utara tidak mengekspos nuklir, karena kawasan tersebut harus bebas senjata, agar tercipta perdamaian. (oikoumene.org)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home