DGD di Iran: Pemimpin Agama dan Pemerintah Perlu Kerja Sama untuk Keadilan dan Perdamaian
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches) menyatakan pentingnya peran pemimpin agama, umat beragama dan pemerintah untuk bekerja sama membangun keadilan dan perdamaian.
Hal itu diungkapkan Sekjen DGD, Dr Olav Fykse Tveit dalam kunjungannya ke Iran pada pekan lalu. Dia bertemu wakil dari gereja-gereja anggota DGD dan berpartisipasi dalam putaran ketujuh dialog antara DGD dan Pusat Dialog Antar-agama (Centre for Inter-religious Dialogue/ CID) yang digelar pekan lalu di ibu kota Iran, Teheran.
Di Teheran, Tveit bertemu dengan Dr Ali Jannati, Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Republik Islam Iran. Dalam pertemuan itu hadir juga Dr Abouzar Ebrahimi, presiden Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Islam.
Dalam diskusi dengan menteri, Sekjen DGD menekankan peran penting Iran untuk membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, termasuk di Suriah.
"Sejarah budaya Iran serta lokasi strategisnya di Timur Tengah menjadikannya salah satu aktor penting dalam memastikan koeksistensi damai antara agama-agama yang berbeda, denominasi, kelompok etnis dan negara," kata Tveit.
Berbicara pada makan malam yang diselenggarakan oleh Ebrahimi untuk menyampaikan kesimpulan pertemuan dialog DGD dan CID, Tveit menekankan perlunya dialog antar agama dan kerja sama untuk meningkatkan saling pengertian dan keterbukaan dalam mendengarkan satu sama lain.
Tveit juga berbicara dengan wakilan dari gereja-gereja di Iran. Dia mengatakan terinspirasi dengan melihat "gereja-gereja di Iran yang memberikan kesaksian Kristen melalui kehadiran dan layanan mereka di masyarakat."
Delegasi DGD juga mengunjungi Sinode Gereja Presbyterian Injili Iran dan Gereja Apostolik Armenia (Holy See Kilikia), gereja-gereja anggota DGD di Teheran. Mereka belajar lebih banyak tentang akar sejarah, budaya, ekonomi dan lanskap sosial gereja-gereja di Iran.
Pada hari kedua kunjungan delegasi dilakukan pertemuan di University of Religions di Qom. Di universitas itu, Sekjen menekankan peran penting dari lembaga akademis dalam memperkuat dialog antar agama dan mempromosikan keadilan dan perdamaian.
Di Qom, delegasi bertemu tokoh agama terkemuka, Ayatollah Abdollah Javadi Amoli. Dalam pertemuan, Tveit menekankan tanggung jawab para pemimpin iman dalam mempromosikan keadilan dan perdamaian untuk membangun sebuah dunia yang bebas dari senjata nuklir.
Delegasi DGD juga diterima di Armenia, daerah di bawah uskup dari Isfahan, di mana mereka memiliki kesempatan untuk menjelajahi beberapa situs budaya bersejarah di kota itu. Delegasi belajar tentang kehadiran Kristen di Isfahan yang ada sejak abad ke-17, sebagai saksi dari warisan budaya dan antar-agama dari masyarakat Iran.
Selama kunjungan, Tveit didampingi oleh Uskup Agung Makarios dari Kenya, Prersiden DGD Asia, Dr Chang Sang Pastor Michel Jalakh, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-gereja Timur Tengah, dan Pdt Dr Jean - Claude Basset dari Swiss. (oikoumene.org)
Faktor Penyebab Telat Bicara pada Anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan ...