Loading...
INDONESIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 11:18 WIB | Senin, 08 Februari 2016

Di Malang, Ribuan Perempuan Jadi Agen Antikorupsi

Di Malang, Ribuan Perempuan Jadi Agen Antikorupsi (Foto: kpk.go.id)

MALANG, SATUHARAPAN.COM - Ribuan perempuan di Kota Malang, Jawa Timur, ditargetkan menjadi agen antikorupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti aktivis perempuan, pegiat sosial, dosen, guru, hingga mahasiswi, mengikuti kampanye dan sosialisasi pencegahan korupsi pada program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Program SPAK, menghendaki sosok perempuan yang menjadi inspirasi di lingkungan keluarga dan sosialnya, menebar pesan antikorupsi.

Pelaksana Harian (Plh) Juru Bicara KPK, Yuyuk Andriati Iskak, mengatakan, kegiatan tersebut dimotori 50 agen SPAK yang telah dilatih sejak bulan Agustus 2015. “Mereka berkampanye menggunakan beragam media, seperti brosur, buku, film, dan film animasi,” kata Yuyuk di Malang, pada hari Jumat (29/1).

Dia mengatakan, sosialisasi ini nantinya akan  menyebar di sejumlah tempat publik, mulai dari sekolah, layanan publik, dan instansi pemerintahan. Diharapkan, pesan antikorupsi dapat masuk ke seluruh lapisan masyarakat, terutama perempuan dimana perannya dalam pembentukan karakter anak sangat penting. Yuyuk pun optimis, para perempuan yang tergabung dalam program ini akan berhasil menyemai nilai kejujuran, baik di keluarga maupun lingkungan sosial.

"Mereka bergabung secara sukarela dan tidak mendapatkan apapun dari kami, kecuali alat peraga," kata Yuyuk.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama KPK dan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) sejak tahun 2014. Kaderisasi program SPAK pertama kali dilakukan di Nusa Tenggara Barat yang melahirkan 25 agen antikorupsi. Dari sana, SPAK kemudian menyebar ke seluruh pelosok Nusantara. Hingga kini, tercatat 499 agen SPAK berada di 15 provinsi.

KPK berharap bahwa gerakan ini dapat menunjukkan perkembangan signifikan, manakala lebih banyak lagi perempuan yang terlibat dan berperan aktif dalam gerakan ini. KPK memandang, dukungan dan partisipasi publik sebanyak mungkin akan mendukung program pemberantasan korupsi. Untuk itu, pada tahun 2016, KPK menargetkan peningkatan keberadaan agen SPAK di 34 Provinsi di Indonesia dan bisa menjangkau satu juta orang, termasuk 800 ribu perempuan.

Sementara itu, Manajer Senior AIPJ, Judhi Kristantini, mengaku optimis bahwa SPAK secara perlahan tapi pasti akan memberi dampak positif di masa depan. “Dampaknya 10 tahun ke depan mulai dari anak-anak, generasi kedepan akan mewariskan sikap antikorupsi," ujar Judhi. (kpk.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home