Loading...
EKONOMI
Penulis: Martha Lusiana 18:01 WIB | Selasa, 18 Agustus 2015

Dilaporkan Menurun, BKPM Tingkatkan Komunikasi Industri Tekstil

Seorang pengunjung memilih baju produk tekstil dalam negeri yang dijual disalah satu pusat perbelanjaan di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (16/5). Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) investasi sektor tekstil diperkirakan terus meningkat dengan target mencapai 3 triliun rupiah, meski tahun ini menghadapi pelemahan daya beli di negara tujuan ekspor pada kuartal I tahun 2015. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima laporan dari kalangan industri tekstil bahwa kinerja sektor tersebut mengalami perlambatan, sementara menurut data BKPM, perekonomian tekstil tercatat tumbuh positif.

“Beberapa waktu yang lalu kalangan industri tekstil menyatakan pertumbuhan kinerja yang melambat. Bahkan ada informasi terjadi PHK. Namun, pertumbuhan investasi sektor tersebut cukup positif,” ujar Kepala BKPM, Franky Sibarani, melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (18/8).

Untuk itulah, ia melanjutkan, akan mengintensifkan komunikasi dengan industri tekstil untuk menjanda tren pertumbuhan investasi di sektor tersebut.

Franky mengungkapkan, dalam waktu dekat BKPM akan bertemu dengan pelaku bisnis tekstil guna memperoleh gambaran kebijakan yang dapat mendorong kinerja tekstil lebih baik.

Meskipun demikian, ia optimistis kinerja tekstil akan positif di waktu mendatang. Sebab, menurut data realisasi pada semester satu 2015, sektor tekstil naik 58 persen sebesar 3,88 triliun rupiah bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Lebih lanjut, Franky merinci, realisasi investasi seluruh sub sektor industri tekstil pada semester satu 2015 tumbuh positif, yaitu industri pengolahan serat tekstil yang tumbuh 213 persen sebesar 2,40 triliun rupiah dari 82 proyek dan industri pertenunan tekstil tumbuh 613 persen sebesar 163 miliar rupiah dari 25 proyek. Selain itu, industri pakaian jadi tumbuh 16 persen sebesar 941 miliar rupiah dari 115 proyek dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563 persen sebesar 216 miliar rupiah dari 15 proyek.

Franky berharap, proyek investasi sektor tekstil tersebut bisa masuk ke tahap produksi komersial pada satu hingga dua tahun mendatang.

“Oleh sebab itu, ke depan industri tekstil akan semakin meningkat. Tinggal dirumuskan kebijakan yang dapat mendorong kinerja industri tekstil yang sudah ada, sekaligus semakin meningkatkan investasi sektor ini," ujar Franky melanjutkan. 

Ia menambahkan, data realisasi investasi sektor tekstil semester satu tahun ini menunjukkan kecenderungan pergerakan investasi sektor yang mengarah ke Jawa Tengah. BKPM mencatat 61 persen realisasi investasi sektor tekstil berlokasi di Provinsi tersebut.

Menurutnya hal ini terjadi karena faktor upah minimum regional (UMR) di Jawa Tengah yang tidak setinggi Jawa Barat atau Jakarta. Di samping itu, proses penetapan UMR dinilai lebih kondusif.

Provinsi lainnya yang menjadi daerah tujuan investasi sektor tekstil adalah Jawa Barat sebesar 27 persen, Jakarta 5 persen dan Jawa Timur 4 persen. (PR)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home