Loading...
SAINS
Penulis: Kartika Virgianti 19:04 WIB | Senin, 10 Maret 2014

Dinkes DKI akan Adakan Program Dokter Keluarga di Tiap Kelurahan

Ilustrasi salah satu puskesmas kelurahan di Jakarta. (Foto: beritajakarta)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dien Emawati, mengatakan akan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), untuk menerjunkan dokter umum fresh graduate (baru lulus) di tiap puskesmas kelurahan, guna mendorong upaya preventif dan promotif seperti dokter keluarga.

“Kami bekerja sama dengan FKUI dan RSCM itu akan mendorong dokter umum untuk turun preventif promotif seperti dokter keluarga. Dengan demikian kita perkuat di lini pertama,” ucap Dien saat ditemui di Balai Kota, Senin (10/3).

“Bulan Juni nanti kita akan dapat 225 dokter fresh graduate internship. Nah, itu yang akan kita dorong ke kelurahan sebagai dokter di sana. Dia turun ke lapangan dan mengobati,” Dien menambahkan.

Melalui upaya tersebut, ia optimistis nantinya pasien yang datang ke rumah sakit tidak terlalu banyak. “Luapan pasien di puskesmas sekarang banyak sekali, itu yang akan kita cegah, dengan adanya dokter keluarga,” ucapnya.

Dien mengatakan Dinkes DKI saat ini sudah mengadakan 18 klinik di pasar-pasar di Jakarta, supaya orang yang sakit di pasar tidak perlu lagi jauh-jauh ke puskesmas atau bahkan ke rumah sakit. Puskesmas di rumah susun (rusun) juga sudah dianggap banyak, namun ia tidak menyebutkan jumlahnya secara pasti.

Dien menambahkan, di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), saat ini tercatat ada 88 klinik yang sudah bekeja sama. “Artinya, kalau ada masyarakat yang pegang kartu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), namun tidak sempat ke puskesmas dalam perjalanan ke tempat kerja, dia bisa masuk ke salah satu dari 88 klinik,” Dien menjelaskan.

Program dokter keluarga di tiap kelurahan itu nantinya akan fleksibel. Program dokter keluarga tidak diperlukan di suatu daerah yang sudah memiliki rumah sakit umum pusat atau daerah (RSUP atau RSUD). "Baru kita bentuk jika di situ tidak ada puskemas dan tidak ada dokter praktek. Semakin banyak masyarakat miskin di situ, akan kita bentuk,” ujar Dien.

Secara standar medis pelayanan dokter keluarga itu akan sama dengan standar medis pelayanan di puskesmas ataupun di rumah sakit. Bedanya, hanya terletak pada fasilitas yang didapat jika ada rawat inap.

 

Editor : Sotyati

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home