Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 19:43 WIB | Sabtu, 20 Juni 2015

Diskusi Islam Nusantara Bersama KH Masdar Farid Masudi

Diskusi Islam Nusantara Bersama KH Masdar Farid Masudi
Tokoh ulama Nahdlatul Ulama (NU) KH Masdar Farid Masudi saat bercerita tentang konsep Islam Nusantara sebagai wacana yang didegungkan oleh dua organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Indonesia, yakni NU dan Muhammadiyah pada acara diskusi bersama Staf Redaksi dan Dewan Redaksi satuharapan.com yang digelar di Gedung Sinar Kasih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Kamis (18/6) (Foto-foto: Dedy Istanto).
Diskusi Islam Nusantara Bersama KH Masdar Farid Masudi
Staf Redaksi dan Dewan Redaksi satuharapan.com saat berbincang bersama KH Masdar Farid Masudi tentang konsep Islam Nusantara yang diharapkan menjaga toleransi antar umat beragama.
Diskusi Islam Nusantara Bersama KH Masdar Farid Masudi
Diskusi tentang Islam Nusantara bersama dengan tokoh ulama NU KH Masdar Farid Masudi digelar di Gedung Sinar Kasih, Jakarta.
Diskusi Islam Nusantara Bersama KH Masdar Farid Masudi
Salah satu anggota Dewan Redaksi satuharapan.com Pendeta Stanley Rambitan saat hadir mengikuti diskusi tentang Islam Nusantara yang digelar di Gedung Sinar Kasih, Jakarta.
Diskusi Islam Nusantara Bersama KH Masdar Farid Masudi
Suasana diskusi bersama KH Masdar Farid Masudi tentang Islam Nusantara digelar di Gedung Sinar Kasih, Jakarta.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Berbagi cerita dan pengalaman tentang Islam Nusantara bersama KH. Masdar Farid Masudi di Gedung Sinar Kasih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, berlangsung pada Kamis (19/6). Konsep Islam Nusantara awalnya diwacanakan oleh dua organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang merupakan upaya mewujudkan cita-cita bersama menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Dalam kesempatan itu KH Masdar Masudi  menyinggung soal kelompok masyarakat yang menghakimi kelompok lain dengan dalih sesat atau kafir. Menurutnya penghakiman seseorang atau kelompok tertentu mengenai keyakinan bukanlah waktunya sekarang, karena itu ada waktunya nanti pada hari kiamat dimana setiap umat manusia diadili.

Konsep Islam Nusantara tercermin juga dalam konsep Asmaul Husna, salah satunya Ar Rahim “ Yang Maha Mengasihi “ yang berlaku untuk seluruh umat manusia, tidak memandang agama, suku, dan warna kulit.

Diskusi tentang Islam Nusantara bersama jajaran Staf Redaksi satuharapan.com juga dihadiri anggota Dewan Redaksi diantaranya Pendeta Stanley Rambitan, Esther GN Telaumbanua, dan Dr. Sri Yunanto. 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home