Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 20:04 WIB | Minggu, 27 November 2016

Ditemukan Kuburan Masal Yazidi Irak Korban ISIS

Kuburan masal Yazidi ditemukan di dekat Sinjar, Irak. Mereka korban genosida oleh ISIS yang menganggap Yazidi sebagai ''penyembah setan.'' (Foto: dari Iraqi News)

MOSUL, SATUHARAPAN.COM – Dua kuburan masal yang berisi puluhan jenazah warga kelompok minoritas Irak, Yazidi, ditemukan oleh pasukan Peshmerga Kurdi di Shababit, Irak, ketika pasukan itu berjuang untuk mengusir ISIS (Negara Islam Iran dan Suriah) dari wilayah itu.

Ribuan orang Yazidi diperkirakan dibunuh dan diculik oleh kelompok ISIS. Pasukan Peshmerga Kurdi  menemukan kuburan itu yang berisi tulang belulang dan kartu identitas korban. Mereka kemungkinan dibunuh ISIS dan dikubur dengan menimbun tanah menggunakan buldoser, menurut laporan media Irak, Iraqi News, hari Minggu (27/11).

ISIS secara sistematik menangkap, menahan dan memperbudak kelompok Yazidi sejak musim panas 2014 ketika mereka menyerbu daerah Sinjar, di mana banyak warga Yazidi tinggal. Peneliti PBB telah beberapa kali mengatakan bahwa ISIS melakukan genosida terhadap Yazidi.

Pemerintah Sinjar, menurut laporan Reuters, mengatakan bahwa telah ditemukan 29 jenazah korban dan kemungkinan jumlahnya lebih dari 40 korban.

Di wilayah itu terdapat sekitar 400.000 orang Yazidi, sebuah kelompok sekte keagamaan yang keyakinannya merupakan gabungan dari beberapa agama di Timur Tengah kuno. Mereka dianggap sebagai ‘’penyembah setan’’ oleh kelompok militan ekstremis.

Sementara itu, pihak pemerintah setempat menduga sekitar 3.500 warga Yazidi diyakini masih hidup di wilayah yang dikuasai ISIS. Mereka yang sebagian besar anak-anak dan perempuan kemungkinan hidup diperlakukan sebagai budak oleh ISIS.

ISIS di Suriah

Sementara itu, dilaporkan bahwa ISIS menyerang dengan roket terhadap kelompok pemberontak di Suriah utara. Militer Turki melaporkan bahwa roket itu berisi gas kimia yang terlihat dari gejala yang dialami oleh 22 pasukan pemberontak yang didukung Turki.

Serangan itu ditujukan kepada pemberontak  yang mengepung kota Al-Bab yang dikuasai oleh ISIS, di dekat perbatasan antara Turki dan Suriah.

Organisasi Pengawasan Senjata Kimia (OPCW) beberapa kali melaporkan bahwa kelompok ISIS telah beberapa kali menggunakan senjata kimia berupa gas mustard.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home