Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 06:47 WIB | Rabu, 24 Juni 2015

DKI Optimistis Capai Serapan Anggaran Sesuai Target Mendagri

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota DKI. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok optimistis penyerapan anggaran hingga akhir tahun dapat mencapai 80 hingga 90 persen kendati hingga akhir semester pertama, penyerapan tersebut belum mencapai 20 persen. 

“Ya kita akan kejar ketertinggalan penyerapan anggaran di APBD perubahan. Anggaran yang tidak terserap akan kita PMP (penyertaan modal pemerintah, Red),” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (23/6) sore. 

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengatakan penyerapan anggaran DKI belum mencapai 20 persen karena adanya perseteruan antara legislatif dan eksekutif. Perseteruan ini menyebabkan APBD terlambat dicairkan sehingga program-program pun banyak yang terlambat dilaksanakan. 

Tjahjo pun menargetkan DKI harus mencapai sekurang-kurangnya 75 persen pada akhir semester nanti. Jika tak dapat dipenuhi, Mendagri akan mengevaluasi kembali besarnya anggaran yang akan diberikan kepada Pemprov DKI untuk periode anggaran mendatang. 

Demi mengejar ketertinggalan, Ahok akan menggenjot satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mengoptimalkan kinerjanya. Bila tidak cakap, mantan Bupati Balitung Timur ini tak segan akan menstafkan pejabat daerah tersebut. 

“Yang tidak bisa menyerap ya kita stafkan. Kan tahun ini, kita mau stafkan pejabat eksekutif. Namanya belanja eksekutif itu kan belanja lahan. Padahal masalah tanai itu, nggak ada masalah. Kalau ada tinggal panggil asisten pembangunan. Makanya nanti kita banyak stafkan pegawai yang tidak beres,” katanya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memaparkan setidaknya ada tiga hal yang membuat penyerapan anggaran APBD DKI 2015 tak mencapai 20 persen, di antaranya keterlambatan pengesahan APBD, sistem e-budgeting yang belum dilaksanakan secara baik oleh SKPD, serta SKPD yang belum membelanjakan anggaran untuk program kegiatannya dengan baik.

“Belanja-belanja yang tidak mungkin dilaksanakan akan dialihkan untuk kegiatan yang lebih mungkin dilaksanakan dalam tahun anggaran ini. seperti pembelian RTH, PMP, bangun rusunawa dan transportasi,” kata dia. 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home