Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 07:35 WIB | Kamis, 05 Januari 2017

DPR Harap Menag Berhasil Lobi Kuota Haji

Saat Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta kepada jamaah calon haji dari Jambi yang tergabung didalam Kloter 17 Embarkasi Batam agar ikut mendoakan dari tanah suci, kebakaran dan kabut asap yang saat ini terjadi khususnya di Jambi dapat segera berakhir (10/9).(Dok.satuharapan.com/kemenag.go.id)

JAKARTA,SATUHARAPAN.COM –  Komisi VIII DPR RI berharap kepergian Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin ke Arab Saudi tidak sia-sia. Selain bisa mengembalikan kuota haji untuk tahun 2017, juga diharapkan mampu meyakinkan kerajaan Arab Saudi agar memberikan tambahan kuota hingga mencapai 250 ribu jemaah dari pengalihan negara-negara seperti Filipina, Kamboja, Timor Leste, Thailand, dan Kamboja.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher mengaku, kabar pengembalian kuota haji Indonesia sudah beredar. Namun, kebenarannya belum bisa dipastikan.

“Kepergian Menteri Agama ke Arab Saudi memang untuk membahas soal besaran kuota tersebut. Tapi untuk kepastian berapa jumlah kuota haji Indonesia  tahun ini akan ditentukan pada April nanti,” kata Ali Taher di Jakarta, hari Rabu (4/1).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai dalam pembahasan besaran jumlah kuota jemaah haji akan terus menjadi sorotan lantaran proyek renovasi dan perluasan Masjidil Haram sudah hampir selesai. Kuota jemaah haji yang sekarang masih dipotong 40 persen sudah seharusnya dikembalikan seperti semula.

“Kami sangat berharap kuota bisa dikembalikan seperti semula. Kalau hal itu terwujud, antrean untuk berhaji dari berbagai daerah bisa dikurangi secara signifikan,” kata dia.

Selain itu, kata Ali, Komisi VIII tetap berusaha agar kuota haji dapat ditambah dengan mendorong pemerintah melobi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) agar bisa menyerap kuota haji dari negara-negara yang tidak maksimal menyerap kuota haji. Sehingga, penambahan kuota itu dapat mencapai 250 ribu orang per tahun.

“Penambahan jatah kuota ini masuk akal bila pemerintah mampu melobi negara-negara lain seperti Filipina, Kamboja, Timor Leste, Thailand, Kamboja, bahkan Fiji agar bersedia memberikan sisa kuota haji yang tidak terpakainya itu kepada Indonesia. Untuk mencapai target ini jelas harus mendapat dukungan diplomasi dari pemerintah yang sangat serius,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Deding Ishak juga berharap pemerintah mampu melobi pemerintah Arab Saudi untuk memberikan kuota haji lebih bagi Indonesia.

“Kalau memang kita kembali pada kuota sebelum renovasi 210 ribu menjadi hal yang sangat mungkin. Kita minta Arab Saudi beri kuota lebih pada Indonesia. Karena Indonesia adalah negara paling banyak kirimkan jemaah hajinya,” kata dia.

Setidaknya, kata Deding Indonesia mampu mendapatkan kuota jemaah haji lebih dari angka normal sebelumnya. Sehingga bisa mengurangi antrean jemaah haji yang sangat panjang.

“Di Sulawesi menunggu sampai 30 tahun, itu tak manusiawi. Kita ingin Pemerintah Arab beri tambahan kuota, dan fasilitas di sana bisa memungkinkan itu,” kata dia.

Menurutnya, ada dua cara agar Indonesia bisa menambah kuota haji. Pertama, meminta langsung soal wacana penambahan jumlah jemaah haji ke Pemerintah Arab Saudi. Kedua, mengambil jatah negara lain, seperti Thailand atau Filipina yang kuota jemaah hajinya tak penuh.

“Ada kuota dari beberapa negara yang tak terpenuhi, itu kasih saja ke Indonesia, kasih kompensasi berapa,” kata dia.

Pada hari Selasa  (3/1), Lukman Hakim Saifuddin bertolak ke Arab Saudi guna menandatangani nota kesepahaman haji. Kuota haji Indonesia dipotong sejak beberapa tahun belakangan sebesar 20 persen akibat ekspansi Masjidil Haram. Selama ini, Indonesia hanya memiliki kuota haji 168 ribu, padahal normalnya mencapai 210 ribu jemaah.

Menurut Lukman, saat ini Pemerintah tengah mengupayakan agar kuota haji Indonesia kembali normal seperti 2012, dimana jumlah jemaah bisa mencapai 211.000. Apalagi proses renovasi Masjidil Haram saat ini telah rampung.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home