Dua Orang Kristen Armenia Dipenggal di Idlib, Suriah
ALEPPO, SATUHARAPAN.COM – Dokumentasi dari Suriah melaporkan pembunuhan brutal dua orang Kristen Armenia yang telah ditangkap dan ditahan oleh kelompok ekstrem terkait Al-Qaeda Irak. Masuknya pejuang jihad asing telah meningkatkan konflik dan telah membuat situasi bahkan lebih berbahaya bagi komunitas Kristen Suriah. Ini hanya laporan terbaru dari konflik yang telah merenggut lebih dari 110.000 jiwa.
Berdasarkan laporan Mid East Christian News, Kamis (9/1), kelompok Daash memenggal dua anggota komunitas Armenia yang mereka tangkap. Ini berdasarkan laporan warga sipil Kurdi berhasil melarikan diri dari penahanan kelompok Negara Islam Irak dan Levant (Daash) di desa Deir Hassan, Dana, Idlib.
Menurut saluran TV Ishtar, 10 warga yang diculik oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Daash berhasil melarikan diri dari penahanan di desa Deir Hassan di Dana dan pulang ke kota Afrin di Aleppo.
Rashid Arif, salah satu dari mereka yang melarikan diri, mengatakan bahwa anggota Daash membawa dua orang Armenia ke kamp tempat mereka ditahan. Setelah seminggu, mereka dibebaskan dari penjara dan beberapa jam kemudian salah satu penculik kembali membawa kotak biskuit dan meminta mereka untuk membuka dan makan. Ketika para tahanan membuka kotak itu, mereka menemukan kepala salah satu dari dua orang Armenia yang bersama mereka di penjara. Penculik mengancam akan memenggal kepala para tahanan lain dalam beberapa hari mendatang.
Aslan Mannan, salah satu tahanan yang berhasil melarikan diri, berbicara tentang praktik para anggota organisasi Daash terhadap mereka saat mereka berada di tahanan. Dia mengatakan mereka dilecehkan secara lisan dan bertanya tentang lokasi dari unit yang melindungi orang-orang dan tentang nama-nama anggota dewan populer dan lembaga-lembaga masyarakat sipil.
Mannan mengatakan bahwa para penculik menawarkan mereka satu kali makan setiap 24 jam, yang terdiri dari sepotong roti dan sisa makanan mereka, selain untuk setengah liter air setiap dua hari.
Berita terkait, di mepanorama.com ditampilkan foto laki-laki muda dan menurut para aktivis, itu adalah seorang Armenia muda di Suriah bernama Minas. Ia dikabarkan tewas dalam penjara Daash di kota Aleppo, Suriah utara. Si pemuda mengenakan pakaian Gereja Injili Armenia di Aleppo.
“Minas dan ayahnya menghabiskan 115 hari di penjara Daash, menurut salah satu aktivis, atas tuduhan tidak memeluk Islam,” kata media tersebut. Website Armenian News melaporkan sebelumnya berita tentang memaksa keluarga Armenia masuk Islam. (persecution.org)
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...