Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:56 WIB | Jumat, 23 Januari 2015

Dukung Program Pemerintah, Kadin Usulkan Beberapa Hal

Konferensi Pers Kamar Dagang dan Industri tentang "Catatan Awal Tahun 2015" di Menara Kadin Jalan H.R Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (22/1). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) akan mengawal dan medukung terus program-program kerja pemerintah untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya alam dan manusia untuk memperkuat struktur ekonomi Indonesia.

“Untuk itu, Kadin mengusulkan beberapa pokok-pokok pikiran yang bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah,” kata Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto dalam konferensi pers “Catatan Awal Tahun 2015” di Menara Kadin Jalan H.R. Rasuna Said Jakarta Selatan, Kamis (22/1).

Sektor maritim

Pemerintahan Jokowi yang berusaha mengembalikan kejayaan maritim membutuhkan pembiayaan dan sumber daya alam maupun manusia yang memadai. Namun, melihat keterbatasan yang dimiliki, Kadin mengimbau pemerintah untuk memanfaatkan tenaga ahli asing untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan untuk pembiayaan pemerintah perlu mendorong kalangan perbankan agar dapat memberikan pembiayaan untuk industri perkapalan.

Kemudian, Suryo mengungkapkan peningkatan produksi sumber daya kelautan dapat diupayakan melalui perubahan paradigma capture (menangkap) ke harvest (memanen) dengan mengembangkan lumbung ikan dan marine culture.

“Upaya tersebut harus didukung dengan pengembangan kawasan industri perikanan terpadu di wilayah yang dapat menjadi connectivity hub dengan kapal perikanan yang memadai. Upaya pencegahan terhadap illegal, irresponsible and unreported fishing harus terus dilaksanakan dengan konsisten dan efektif.”

Sektor Industri

Dalam sektor industri, Kadin mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kemampuan industri nasional dalam negeri. Untuk itu Kadin mengimbau pemerintah memberikan prioritas harus diberikan agar meningkatkan nilai tambah dalam pemanfaatan sumber daya alam.

Hilirisasi komoditi pertambangan dan perkebunan seperti sawit, karet dan kakao harus didorong secara optimal karena Indonesia sangat berpotensi secara geografis.

Pemerintah juga perlu menyusun strategi substitusi impor untuk menggantikan produk-produk yang di impor terutama produk barang modal dan agroindustri serta mengembangkan inovasi untuk merespon perubahan iklim global yang berpengaruh pada produksi pertanian dan pasokan pangan.

Sektor Investasi

Pada sektor investasi, Kadin mengimbau pemerintah untuk menerapkan strategi jemput bola dengan mnendatangi korporasi-korporasi besar yang memiliki rencana investasi dan pengaruh besar dlam kelompok investasi global.

Dalam hal ini, BKPM selaku instansi pemerintah tidak hanya memberikan sarana dan prasarana investasi saja namun aspek sosial seperti rumah sakit, sekolah dan tempat rekreasi yang berkualitas.

Pemerintah juga perlu meningkatkan iklim investasi terutama yang terkait dengan upaya memberikan kepastian hukum dan menghindarkan adanya kriminalisasi bisnis.

Kadin juga menilai bahwa rezim devisa bebas yang memberikan keleluasaan arus devisa masuk dan keluar batas negara secara bebas seharusnya perlu dikaji kembali untuk dimodifikasi sehingga mendorong masuknya devisa hail ekspor ke Indonesia dan mendorong perusahaan-perusahaan asing untuk memanfaatkan keuntungannya bagi perluasan usahanya di Indonesia.

Terkait dengan kontrak gas, Kadin juga menyatakan bahwa sudah waktunya pemerintah meninjau kembail kontrak penjualan gas dengan harga di bawah harga pasar dan melakukan negoisasi ulang kontrak-kontrak tersebut.

“Kita harus profit oriented dan tidak political oriented. Sungguh tidak tepat apabila negara kaya disubsidi oleh negara yang kurang kaya,” kata Suryo.

Sektor Sumber Daya Manusia

Mengenai sumber daya manusia, program pemerintah yang bagus harus didukung oleh tersedianya kuantitas dan kualitas SDM profesional yang sesuai dengan kebutuhan.

“Kadin menyarankan untuk melakukan liberalisasi terbatas untuk SDM profesional berdasarkan kebutuhan nyata dan untuk waktu yang tidak lama,” kata Suryo.

Kadin beranggapan bahwa dalam hubungan itu pemerintah harus memiliki peta potensi dan kondisi SDM sehingga dapat menentukan sektor yang terbuka dan tertutup bagi SDM asing dan membatasi jumlah tenaga ahli untuk setiap bidang industri.

“Selama masa transisi, pemerintah harus mengembangkan program peningkatan kualitas SDM Indonesia dapat menggantikan tenaga ahli asing,”

Selain itu, Kadin juga mengimbau pemerintah untuk memiliki semangat dan kemampuan entrepreneurship (kewirausahaan) dari semua pemangku kepentingan baik di kalangan swasta maupun di kalangan pemerintahan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home