Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 07:33 WIB | Jumat, 12 Februari 2016

Dukungan Agar Dirut Freeport Asli Papua Menguat

Ilustrasi. Pertambangan Freeport. (Foto: Antara)

JAYAPURA, SATUHARAPAn.COM – Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Onesimus Sahuleka mendukung anak asli Papua memimpin perusahaan tambang emas, PT Freeport Indonesia sebagai presiden direktur.

“Orang Papua sudah saatnya menyelesaikan masalah di Freeport karena sudah memiliki kualitas dan kuantitas serta integritas yang baik. Jadi, saya katakan sudah saatnya kepemimpinan Freeport dijabat oleh anak-anak Papua. Kalau anak Papua yang memimpin Freeport, saya yakin Papua bisa berkembang,” katanya usai diskusi publik yang digagas oleh Ormas Pemuda Adat Papua di Kota Jayapura, Kamis (11/2) malam.

Menurut dia, anak-anak Papua sudah banyak yang memiliki pendidikan tinggi, kualitas dan integritas yang baik, serta bisa berkomunikasi yang baik, di tingkat daerah, nasional dan internasional.

“Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak-anak Papua mulai menduduki jabatan-jabatan penting, strategis dan tinggi, mulai dari kepala daerah, legislator, senator, duta besar, akademisi, staf khusus, dan lainnya,” kata Onesimus Sahuleka.

Senada itu, Ketua Komisi V DPR Papua, Yakoba Lokbere mengatakan anak-anak Papua mempunyai kemampuan yang tidak kalah dengan pemuda lainnya di Nusantara, hanya kesempatan saja yang belum diraih, sehingga hal itu harus dijemput dan digapai agar bisa segera terwujud.

“Katanya biar orang Papua saja yang kelola Freeport tapi kenapa tidak ada satu pun pemimpinnya orang asli Papua di Freeport, maksudnya sebagai presiden direktur,” katanya.

Sepengetahuan Lokbere, Freeport telah beroperasi di Papua kurang lebih lima dekade, sementara orang asli Papua sebagai pemilik hak ulayat dan hak kesulungan belum merasakan sebagai pemimpin perusahaan tersebut.

“Ada baiknya Presiden Joko Widodo harusnya mengerti yang dirasakan masyarakat Papua selama ini, mengingat sudah 51 tahun keberadaan Freeport masih dipimpin oleh orang-orang keinginan pemilik saham (Amerika),” katanya.

“Biarlah Freeport dikelola oleh orang asli Papua, agar perekonomian bisa maju dan berkembang, masa kami punya lahan orang lain yang kelola,” ia menambahkan. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home