Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 13:57 WIB | Jumat, 13 Mei 2016

Empat ABK WNI Sandera Tiba di Jakarta

Menlu Retno Marsudi (kiri) berjalan bersama empat anak buah kapal (ABK) berwarganegaraan Indonesia saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, hari Jumat (13/5). Sebanyak empat (ABK) Kapal Henry berkewarganegaraan Indonesia akhirnya dibebaskan setelah disandera kelompok militan Abu Sayyaf sejak 15 Maret lalu. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Empat anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesi (WNI) yang disandera kelompok bersenjata di Filipina dan telah berhasil dibebaskan pada hari Rabu (11/5), tiba di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada hari Jumat (13/5), pukul 10.20 WIB.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut kedatangan empat ABK WNI tersebut di Lanud Halim Perdanakusuma dengan didampingi Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Agus Supriatna.

Keempat ABK WNI tersebut dipulangkan menggunakan pesawat TNI AU Boeing 737 dari Filipina, setelah dibebaskan kelompok bersenjata di Filipina pada hari Rabu.

Keempat WNI tersebut atas nama Moch Aryani (nakhoda) asal Bekasi Timur, Jawa Barat, Loren Marinus Petrus Rumawi (kepala kru) asal Sorong, Papua Barat, Dede Irfan Hilmi (wakil kru) asal Ciamis, Jawa Barat, dan Samsir (anak buah kapal) asal Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan keempat ABK WNI tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan fisik dan psikis setelah disandera selama hampir satu bulan di Kepulauan Sulu, Filipina Selatan, “Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, mereka akan diserahterimakan kepada pihak keluarga.”

Acara serah-terima kepada pihak keluarga rencananya dilaksanakan di Gedung Pancasila Kemlu, Jumat (13/5) sore.

Kapal TB Henry milik PT Global Trans-Energy yang diawaki keempat WNI ABK tersebut dibajak oleh kelompok bersenjata dari Filipina di perairan Zamboanga wilayah Malaysia pada 15 April 2016, dan disandera di Sulu, Filipina.

Kapal dibajak dalam perjalanan pulang dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara.

Selain empat WNI tersebut ada enam WNI lain di dalam kapal tersebut, meskipun satu WNI tertembak, mereka berhasil diselamatkan patroli Malaysia dan dibawa ke Tawau, Sabah, Malaysia.

Menurut Direktur PWNI-BHI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, dari enam WNI yang berhasil diselamatkan tersebut, lima di antaranya telah dipulangkan pada April lalu, sementara satu orang yang tertembak dan dirawat di rumah sakit telah diizinkan pulang pada Rabu (11/5).

Empat WNI ABK Cek Kesehatan di RSPAD

Empat WNI ABK yang dibebaskan dari penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina, tiba di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, hari Jumat sekitar pukul 11.00 WIB.

Keempat WNI tersebut diterbangkan dengan pesawat TNI AU - AI7301 dari Tarakan, Kalimantan Utara.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan keempat WNI tersebut menjalani prosedur yang sama seperti 10 WNI yang dibebaskan sebelumnya, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

"Prosedur sama seperti sebelumnya. Tiba di Halim langsung ke RSPAD. Dari RSPAD akan diserahkan ke Kemlu untuk secara seremonial diserahkan kepada keluarga sore ini," kata dia.

Berdasarkan data Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu, keempat WNI tersebut merupakan ABK tugboat bernama Kapal Henry milik perusahaan PT Global Transenergy.(Ant)         

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home