Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 11:57 WIB | Jumat, 29 Mei 2015

Empat Terobosan Untuk Pengembangan Sektor EBT

Sudirman Said dalam Musyawarah Nasional (Munas) Forum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), di Jakarta, Kamis (28/5).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyampaikan empat terobosan dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Empat terobosan ini dilakukan sebagai langkah nyata yang akan dilakukan pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan. Menteri ESDM menjelaskan bahwa saat ini cadangan energi fosil semakin lama semakin berkurang, sedangkan kebutuhan akan selalu bertambah.

"Kita memiliki banyak PR (pekerjaan rumah) besar yang kemudian menyebabkan eksplorasi terhambat. Sedangkan di industri hilir kemampuan untuk menyimpan pun sedikit. Jika seperti ini, maka lama-kelamaan energi fosil kita akan  habis", kata Sudirman Said dalam Musyawarah Nasional (Munas) Forum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), di Jakarta, Kamis (28/5).

Namun, lanjut Menteri ESDM, kondisi tersebut tidak boleh membuat kita berputus asa. Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang kaya dan salah satu kekayaan kita adalah sumber daya energi baru terbarukan.

"Potensi energi baru terbarukan Indonesia sangat banyak, hanya saja belum terkelola dengan baik," kata dia.

Menurut Menteri ESDM, selama ini sektor energi baru terbarukan terperangkap pada paradigma jangka pendek, sehingga yang harus dilakukan adalah revolusi berpikir.

Jika dijabarkan lebih jauh, maka revolusi berpikir ini terdiri dari empat hal yang dapat menjadi terobosan dalam sektor energi  baru terbarukan. Keempat hal itu adalah:

1. Kebijakan

Pergeseran paradigma bahwa energi baru terbarukan adalah energi utama. Jangan lagi kita menganggap energi ini sebagai energi tambahan, tetapi sumber energi utama. Kebijakan ini harus nyata. Ini adalah tugas utama pemerintah, kemudian akan diikuti oleh stakeholders lain.

2. Terobosan Dana

Kementerian ESDM telah mendorong untuk membuka subsidi bagi pembangunan energi baru terbarukan.  Hal ini juga telah dikoordinasikan dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan. Pemerintah melakukan ini untuk menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan sektor energi baru terbarukan.

3. Terobosan Teknologi

Dalam mengembangkan sektor energi baru terbarukan tentunya  membutuhkan teknologi yang maju. Untuk itu dibutuhkan suatu bentuk kerja sama dengan pihak-pihak terkait agar dapat mengembangkan sektor tersebut dengan baik.

4. Capabilty

Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita dapat membangun dan mengelola sektor energi baru terbarukan dengan baik. Oleh karena itu, kita harus selalumeningkatkan kemampuan kita agar sektor ini dapat terkelola secara maksimal.

"Dengan melakukan keempat terobosan tersebut, bukan tidak mungkin energi baru terbarukan dapat menjadi energi utama di Indonesia dan kita akan mampu menjadi pioneer dalam sektor ini", kata Sudirman Said.

Selanjutnya, Menteri ESDM berpesan kepada pengurus METI yang terpilih agar tetap menjadi komunitas yang selalu mendukung perkembangan sektor energi baru terbarukan dan mendorong agar sektor ini tidak lagi  menjadi energi alternatif, tetapi energi utama.

"Selamat bekerja kepada para pengurus terpilih METI. Mari kita bekerja sama untuk memajukan sektor energi baru terbarukan ini demi kesejahteraan rakyat Indonesia," kata dia. (esdm.go.id)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home