Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 11:20 WIB | Jumat, 04 November 2022

Enam Kapal Bermuatan Gandum Berlayar dari Pelabuhan Ukraina

Kapal kargo berbendera Sierra Leone Razoni, membawa gandum Ukraina, terlihat di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. (Foto: dok. Reuters)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Enam kapal gandum meninggalkan pelabuhan Ukraina pada hari Kamis (3/11), sehari setelah Rusia bergabung kembali dengan kesepakatan untuk mengizinkan ekspor melalui Laut Hitam, kata menteri pertahanan Turki.

“Setelah dimulainya kembali inisiatif gandum, enam kapal meninggalkan pelabuhan Ukraina,” kata Menteri Pertahanan, Hulusi Akar, seperti dikutip oleh kantor berita resmi Anadolu.

Moskow mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya untuk sementara menarik diri dari kesepakatan espor biji-bijian Ukraina, menuduh Ukraina menggunakan koridor pengiriman yang aman yang ditetapkan berdasarkan perjanjian untuk meluncurkan serangan pesawat tak berawak pada armada Laut Hitamnya.

Turki dan PBB, yang menengahi kesepakatan Juli, terlibat dalam diplomasi intens untuk menyelamatkan kesepakatan yang dirancang untuk meredakan krisis pangan global yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu (2/11) bahwa pihaknya telah menerima jaminan yang cukup dari Kiev bahwa mereka tidak akan menggunakan koridor maritim untuk melakukan serangan.

Sementara itu, delegasi Rusia pada hari Kamis (3/11) melanjutkan pekerjaan di Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) yang menjalankan operasi kesepakatan biji-bijian Laut Hitam di Istanbul dan bergabung dengan inspeksi kapal pada hari Kamis, kata Sekretariat PBB di pusat tersebut.

Dikatakan antrean untuk inspeksi telah berkurang secara signifikan, dengan saat ini ada lebih dari 120 kapal yang menunggu untuk bergerak, terutama yang merencanakan perjalanan masuk.

Kremlin, bagaimanapun, pada hari Kamis mengatakan bahwa Rusia belum memutuskan apakah akan memperpanjang partisipasinya dalam kesepakatan gandum yang berakhir akhir bulan ini.

"Sebelum membuat keputusan tentang perpanjangan, kami perlu memberikan penilaian keseluruhan tentang efektivitas kesepakatan," kata juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.

Kesepakatan Turki dan yang ditengahi PBB untuk membuka ekspor biji-bijian yang ditandatangani antara Rusia dan Ukraina pada Juli akan diperbarui pada 19 November. (Anadolu/AFP/Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home