Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 08:55 WIB | Senin, 08 Agustus 2016

Erdogan Siap Berlakukan Hukuman Mati

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat menghadiri unjuk rasa besar-besaran di Istanbul, hari Minggu (7/8). (Foto: AFP)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan siap memberlakukan kembali hukuman mati jika didukung parlemen dan masyarakat Turki.

“Keputusan ini (hukuman mati) adalah keputusan parlemen Turki. Saya nyatakan di awal, saya akan menyetujui keputusan yang dibuat oleh parlemen,” kata dia dalam unjuk rasa yang dihadiri oleh sekitar satu juta warga Turki di Istanbul, hari Minggu (7/8).

Dia juga mengatakan negara akan ‘disterilkan’ dari pendukung Fethullah Gulen, seorang ulama yang tinggal di Amerika Serikat. Gulen disalahkan oleh pemerintah Turki atas keterlibatannya dalam cobaan pemberontakan. Namun, Gulen menyangkalnya.

Tokoh agama dan dua dari tiga pemimpin partai oposisi Turki ikut hadir dalam unjuk rasa tersebut. Namun, Partai Kurdi tidak diundang.

Keputusan Erdogan ini rupanya tak sejalan dengan negara-negara Uni Eropa, di mana Turki tengah melakukan pendekatan supaya bisa masuk menjadi anggota Uni Eropa. Uni Eropa tegas menolak hukuman mati diberlakukan di negara-negara anggota.

“Mereka (Uni Eropa) mengatakan tidak ada hukuman mati di Uni Eropa. Tapi AS melakukannya, Jepang dan Cina juga melakukan hukuman mati. Sebagian besar negara di dunia ini telah melakukan hukuman mati. Turki telah menerapkan hukuman mati hingga tahun 1984. Kedaulatan milik rakyat, jadi jika kalian mendukung keputusan ini, saya yakin partai-partai politik akan setuju.”

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home