Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 22:40 WIB | Selasa, 10 Maret 2015

Eto’o Selalu Tertantang Lawan Rasisme di Sepakbola

Samuel Eto'o. (Foto: fifa.com).

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Pesepakbola legendaris Kamerun, Samuel Eto’o tertantang melawan rasisme di sepakbola. "Tahun lalu menjadi tahun yang sangat menantang bagi sepak bola dalam arti kebencian dan rasisme," kata Samuel Eto’o, seperti tertuang di AFP, Selasa (10/3).

Pesepakbola yang pernah empat kali menyabet penghargaan Pemain Terbaik Afrika itu menerima Medali Toleransi dari Dewan Eropa pada jamuan makan malam Toleransi dan Rekonsiliasi di Istana Kensington, London, yang menjadi tempat tinggal Pangeran William dan istrinya Kate.

Mantan striker timnas Kamerun dan Barcelona ini  terkenal dengan menirukan berjalan seperti kera dalam sebuah pertandingan di Spanyol untuk mengejek perlakuan rasis yang diterimanya.

Dewan Eropa memperingatkan bahwa prasangka masih menyelimuti permainan sepak bola di Eropa.

"Sebagai pemain sepak bola, kami perlu menegakkan sandaran moral karena kami adalah orang yang disaksikan penonton dan kita mesti menjadi teladan bagi toleransi dalam masyarakat multiras yang saya yakini diwakili dengan baik sekali oleh sepak bola,” kata pesepakbola yang pernah memperkuat Real Mallorca (Spanyol) ini.

ECTR (Dewan Eropa untuk Tolernasi dan Rekonsiliasi) adalah LSM yang didirikan pada 2008 untuk mempromosikan kesalingpengertian antar masyarakat dan memonitor xenofobia di Eropa yang anggotanya adalah para mantan presiden dan perdana menteri.

Eto’o berulang kali menjadi korban rasisme dari klubnya terdahulu, seperti yang dia alami saat 2005 ketika bermain untuk  Barcelona, Eto'o diejek oleh para pendukung Real Zaragoza yang berteriak seperti kera kapan pun Eto'o membawa bola.

Eto’o memulai karir sepakbola bersama Real Madrid (Liga Spanyol) namun terkenal sejak bergabung dengan Barcelona, sebelum pindah ke Inter Milan (Italia), Chelsea dan Everton (Inggris).

Tahun berikutnya, ketika dia lagi-lagi diejek pendukung Real Zaragoza, Eto'o keluar lapangan dan berkata kepada wasit bahwa dia tak bisa melanjutkan pertandingan sebelum rekan-rekan satu timnya membujuk dia untuk menyelesaikan pertandingan.

Eto’o  pensiun dari tim nasional Kamerun, dia menjadi pencetak gol terbanyak Kamerun dengan 56 gol dari 118 kali memperkuat timnas, dan dua kali menjuarai Piala Afrika serta sata kali medali emas Olimpiade. (Ant/AFP).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home