Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:41 WIB | Jumat, 11 September 2015

Flora Endemik Jadi Kunci Rehabilitasi Kawasan Pasca Tambang

Staf peneliti UPT Balai konseravasi tumbuhan Kebun raya Purwodadi dan LIPI, sedang melakukan penelitian dan menginventarisasi kekayaan hayati Kalimantan Timur, untuk rehabilitasi kawasan pasca tambang batubara di Kalimantan Timur (Foto: lipi.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi sejak tahun 2010, telah melakukan penelitian dan menginventarisasi kekayaan hayati Kalimantan Timur, untuk rehabilitasi kawasan pasca tambang batubara, dengan menggunakan spesies tumbuhan asli yang telah diinventarisasi  melalui riset pra penambangan.

“Mempertahankan keseimbangan ekosistem kawasan pasca tambang, merupakan hal yang sulit dilakukan, apabila terjadi kerusakan pada flora endemik,” kata Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI , Dr R Hendrian MSc di Jakarta pada hari Rabu (9/9).

Selain pengembalian spesies tumbuhan asli di wilayah tersebut, LIPI juga melakukan pelatihan kepada masyarakat sekitar area tambang, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan pengembangan masyarakat berbasis konservasi. Pelatihan ini meliputi perbanyakan dan budidaya tumbuhan lokal asli Kalimantan, pembuatan kompos dan teknik konservasi biji.

Kegiatan penelitian ini, merupakan bagian dari kerjasama UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI dengan PT Indo Tambangraya Megah, sebuah perusahaan tambang batu bara di Kalimantan Timur.

“Kerjasama ini dilandaskan pada komitmen, untuk menjaga kekayaan hayati di wilayah tambang, sebelum dan sesudah eksplorasi,” kata Hendrian.

Menurut Siti Sofiah MSi, peneliti ekologi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI, kerjasama yang dilakukan tidak hanya penelitian, tetapi juga memberikan pelatihan, bagi masyarakat lokal untuk membudidayakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi, sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia masyarakat yang berbasis konservasi.

“Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat membuat model reklamasi hutan berbasis konservasi, oleh perusahaan tambang pasca penambangan,” kata Sofiah.

Direktur PT Indo Tambangraya Megah, Leksono Poeranto menambahkan, LIPI telah melakukan inventarisasi keanekaragaman di dua wilayah operasional perusahaan dan melakukan asistensi dalam re-introduksi tanaman di area reklamasi lahan bekas tambang.

“LIPI juga membantu melatih masyarakat sekitar melakukan budidaya tanaman lokal, yang akan menjadi sumber re-introduksi. Kedepan kerjasama ini akan diharapkan menjadi bagian dari penelitian-penelitian mengenai keanekaragaman hayati,” kata Leksono. (lipi.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home