Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:25 WIB | Sabtu, 07 September 2013

G-20: Tak Ada Keputusan Signifikan Atasi Krisis Suriah

Presiden AS, Barack Obama dan Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pertemuan G-20 di St Petersburg. (Foto; rt.com)

ST PETERSBURG, satuharapan.com - Hari terakhir KTT G-20 di Rusia pada hari Jumat (6/9)  tidak menunjukkan adanya perubahan keputusan yang signifikan mengatasi perpecahan internasional atas masalah penggunaan senjata kimia di Suriah, khususnya terkait rencana intervensi militer oleh Amerika Serikat.

Posisi Presiden AS, Barack Obama, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tampaknya tidak berubah selama KTT dua hari. Meskipun pertemuan itu membahas masalah ekonomi, namun isu Suriah mendominasi pertemuan tersebut.

Dalam konferensi pers hari Jumat (6/9), Putin  mengungkapkan hal yang sama tentang posisi Rusia, yaitu intervensi militer tidak boleh tanpa keputusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

"Kami tidak setuju," kata Putin setelah pembicaraan dengan Obama. "Saya tidak setuju dengan argumen, dan dia (Barack Obama) tidak setuju dengan saya," kata Putin.

Putin juga mengatakan bahwa Rusia akan terus mendukung pemerintah Presiden Suriah, Bashar Al-Assad . "Apakah kita akan terus membantu Suriah? Ya, seperti kita membantu mereka saat ini. Kami memasok senjata dan bekerja sama pada isu-isu ekonomi," kata Putin.

AS dan Rusia Tidak Membahas

Sementara pada hari Jumat itu juga, Obama mengatakan bahwa masyarakat internasional "terjebak" atas krisis Suriah dan mengkritik adanya  kelumpuhan" di Dewan Keamanan PBB.

AS  berencana melakukan intervensi militer ke Suriah. Sebuah serangan militer terbatas  akan mengurangi kemampuan Suriah menggunakan senjata kimia. Namun disebutkan, serangan itu tidak akan sama dengan yang dilakukan di Irak.” AS tidak akan (menginjakkan)  sepatu di tanah (Suriah), agar urusan berlarut-larut," kata Obama.

Agenda G20 tidak memasukkan jadwal pertemuan Obama dan Putin. Namun keduanya sempat beremu dan berbicang wselama 20 menit membicarakan krisis Suriah. Keduanya mengklaim bahwa mereka memiliki hubungan fungsional. Obama menggambarkan pembicaraan sebagai "apa adanya dan konstruktif, " dan Putin menyebutnya "sebaiknya dibuang." (ria.ru)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home