Loading...
FOTO
Penulis: Francisca Christy Rosana 07:57 WIB | Jumat, 15 Mei 2015

Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi

Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi
Pertunjukan Gading Nite Festival digelar di Kawasan Kelapa Gading, Kamis (14/5) malam. Gambaran berbagai elemen alam raya diperagakan dalam kemasan pertunjukan kolosal yang apik. Berbagai elemen dimulai dari zaman es, laut, api, pasir, dan emas dihadirkan dalam konsep yang menawan. (Foto-foto: Francisca Christy Rosana)
Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi
Elemen air yang ditampilkan dalam pertunjukan Gading Nite Festival.
Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi
Elemen es yang ditampilkan dalam pertunjukan Gading Nite Festival.
Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi
Elemen pasir yang ditampilkan dalam pertunjukan Gading Nite Festival.
Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi
Elemen laut ditampilkan megah.
Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi
Maskot Mat Gading merepresentasikan zaman emas yang megah.
Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi
Ikon JFFF 2015.
Gading Nite Festival Suguhkan Lima Representasi Elemen Bumi
Parade JF3 2015 dibuka oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, perwakilan kedubes negara sahabat, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, serta Wakil Wali Kota Pekalongan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kawasan Kelapa Gading, Kamis (14/5) malam bertabur keceriaan. Gambaran berbagai elemen alam raya diperagakan dalam kemasan pertunjukan kolosal yang apik di acara berjudul Gading Nite Festival.

Sejak pukul 17.00 WIB, masyarakat tampak memadati Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mata mereka tertuju pada panggung megah yang berdiri di area bunderan Boulevard. Sambil menanti aksi para pelaku seni, beberapa di antaranya tergoda membidik panggung kosong dengan kamera masing-masing.

Seperti tertangkap lensa satuharapan.com, para penanti parade tahunan ini terus berdatangan hinggal pukul 19.00 WIB saat acara mulai berlangsung. Parade dibuka setelah Menteri Pariwisata Arif Yahya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Veronica Tan, perwakilan kedubes negara sahabat, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, serta Wakil Wali Kota Pekalongan mengambil tempat di bangku undangan.

Memadukan konsep teatrikal dengan kecanggihan multimedia, berbagai elemen dimulai dari zaman es, laut, api, pasir, dan emas pun dihadirkan dalam rangkaian yang rapi. Setiap jengkal penampilannya melambangkan beragam kekayaan, keindahan, serta kemajemukan masyarakat dan alam Indonesia.

Mat Gading, maskot yang dikisahkan dikirim ke bumi untuk mempelajari lima unsur elemen menggiring penonton hanyut dalam suasana tiap-tiap segmennya melalui olah vokalnya yang rapi. Ia menuntun pengunjung menghayati beraga kostum dan ornamen yang ditampilkan melalui lagu-lagu yang dibawakan, seperti Let It Go pada zaman es dan Under the Sea saat menceritakan kehidupan laut.

Sebagai puncaknya, dua coty car melaju di tengah area pertunjukan membawa delapan model yang menandakan dibukanya rangkaian acara Jakarta Food and Fashion Festival 2015 (JF3).

Menginjak penyelenggaraan tahun yang ke-12, JF3 diakui Gubernur DKI Jakarta, Ahok, secara konsisten menghadirkan parade yang bisa menarik pengunjung menikmati keberagaman seni dan budaya Nusantara. Terlebih, menurutnya promosi kuliner melalui acara-acara semacam ini dapat menolong warga yang ekonominya tidak baik di Jakarta untuk bisa berusaha.

“Jakarta itu mau usaha apa saja gampang. Yang repot tempat usahanya yang mahal. Kuliner dan fashion ini penting untuk dikaji, kalau kita lihat hasil survei kami tahun 2012 ternyata orang miskin di Jakarta bukan empat persen, melainkan 17 persen karena kita gunakan garis kemiskinan yang salah,” ujar Ahok dala sambutannya.

Kuliner menurut orang nomor satu di Jakarta ini menjadi salah satu corong bangkitnya perekonomian di Ibukota. Sayangnya, dagangan aneka kuliner kaki lima yang dijual para pedagang di Jakarta ditemukan kandungan zat kimia berbahaya. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 35 persen dari seluruh PKL yang ada di Jakarta.

Untuk itu, Ahok merasa perlu menggelar acara berbasis seperti JF3 yang menawarkan jajanan yang sehat dan terkontrol dengan baik.

JF3 menurutnya juga dapat menjadi promosi wisata Ibukota, baik bagi wisatawan asing maupun lokal agar tertarik datang ke Jakarta.

Ahok pun mengakui JF3 , terlebih Gading Nite Festival menampilkan kolaborasi bakat-bakat anak bangsa yang tak tertandingi, baik dari bakat merancang busana hingga koreografi.

“Saya sejak menjabat jadi Wakil Gubernur sudah tiga kali datang di acara JF3 dan tidak pernah absen,” kata Ahok disabut tepuk tangan meriah hadirin.

Lebih lanjut, Chairman JF3, Soegianto Nagaria mengatakan dengan mengangkat citra, harkat, dan martabat bangsa Indonesia melalui industri berbasis budaya, acara ini tak hanya menjadi sarana memelihara kekayaan budaya Indonesia, namun juga wadah untuk mempromosikan produk mode dan kuliner Nusantara di kancah internasional.

“Kami berharap Gading Nite Festival dapat memberi kontribusi bagi perkembangannya sekaligus jadi jendela bagi Indonesia,” ujar Soegianto.

Kemegahan Gading Nite Festival ialah titik awal kemeriahan rangkaian JF3 yang masih akan berlangsung hingga 7 Juni mendatang. Dalam rangkaiannya, JF3 akan menampilkan presentasi koleksi rancangan ragam kain Nusantara dari desainer terkemuka, desainer independen, dan desainer muda seperti Adji Notonegoro, Didi Budiardjo, Harry Ibrahim, Andrea Risjad dan Amot Syamsuri Muda, Malik Moestram, Marga Alam, Musa Widyatmodjo, Oscar Lawalata, dan Tuty Cholid.

Festival fashion akan berlangsung hingga 31 Mei dengan berbagai suguhan acara menarik yang dapat dilihat di www.jfff.info.

Sementara itu, festival makanan akan berlangsung hingga 7 Juni menghadirkan beragam kuliner Nusantara yang tersaji dalam kemasan Kampoeng Tempo Doeloe. Sambil menikmati 117 tenant, pengunjung juga dapat melihat layar tancap yang disediakan penyelenggara acara.

Berdampingan dengan food festival, pameran Wine and Cheese juga dihadirkan untuk memenuhi pertukaran budaya dengan negara-negara sahabat. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home