Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 06:23 WIB | Rabu, 01 Januari 2014

GBPH Joyokusumo, Adik Sultan HB X, Wafat

GBPH Joyokusumo. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Joyokusumo, adik kandung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, wafat di Rumah Sakit Medistra Jakarta Selatan, Selasa (31/12) pukul 16.58 WIB.

“Innalillahi Wainna Ilaihin Rojiun, masyarakat Yogyakarta khususnya dan Jawa umumnya merasa kehilangan atas wafatnya Gusti Joyokusumo,” kata anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa saat menyampaikan kabar duka itu.

Joyokusumo dirawat di Ruang ICU RS Medistra Jakarta sejak Jumat (27/12) karena menderita komplikasi diabetes, ginjal, dan jantung.

Cak Ali, panggilan akrab Ali Masykur, menilai selama 10 tahun berkawan dengan Joyokusumo saat sesama menjadi anggota DPR, maka dia adalah pribadi yang santun dan menghormati terhadap sesama kawan bahkan terhadap lawan politik parpol lain.

“Almarhum semasa hidupnya kalau bicara halus dan menunjukkan pribadi yang bijak. Dalam beberapa kesempatan pembicaraan selalu disisipkan masalah spiritual agar hidup itu penuh keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat,” katanya.

Menurut Cak Ali, dalam waktu satu bulan yang lalu saat menjenguk Gusti Joyo, meski fisiknya kelihatan lelah, ketika berbicara masalah agama, dia terlihat semangat.

Bagi keluarga NU, Joyokusumo dinilai sebagai wakil Keraton Yogyakarta yang memperhatikan masalah agama.

Ritual Sema'an Al-Qur'an dalam Jemaah Jantiko sebagai warisan dari Gus Mik selalu dipertahankan sampai sekarang, begitu juga ritual tahlilan dan yasinan di keraton. “Itulah figur Gusti Joyo, santun dan religius yang memperhatikan masalah agama,” katanya.

Cak Ali, sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) berharap agar ada wakil dari Keraton Yogyakarta yang dapat meneruskan peranan almarhum dalam membina kehidupan beragama, karena Keraton juga mempunyai sebutan Sayyidin Panotogomo (Panutan yang Mengatur Kehidupan Beragama).

“Sungguh, masyarakat Jogja dan Keluarga Besar NU merasa kehilangan atas wafatnya Gusti Joyo, dengan doa semoga khusnul khotimah, dan berharap agar segera ada yang menggantikan peranan almarhum dalam kehidupan beragama. Selamat jalan Gusti Joyo,” katanya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home