Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 18:53 WIB | Kamis, 04 Desember 2014

Gelar Doktor untuk Setyastuti, Pengembang Kedelai Mallika

Setyastuti Purwanti. (Foto: ugm.ac.id)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM  – Ir Setyastuti Purwanti MS (62), pengembang budi daya kedelai hitam Mallika, resmi menyandang doktor bidang agronomi, ilmu pertanian. Tuti, panggilan akrabnya, berhasil mempertahankan disertasinya pada ujian terbuka promosi doktor di Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (3/12). 

Dosen pengajar permuliaan tanaman dan teknologi benih Fakultas Pertanian UGM itu dikenal sebagai pengembang budi daya kedelai varietas lokal. Kedelai yang awalnya hanya sebanyak satu genggam, dilaporkan berhasil “disulap” menjadi puluhan ribu ton dengan melibatkan kurang lebih 7.000 petani di sekitar Pulau Jawa.

Tuti merintis usaha budi daya kedelai lokal itu sejak 2002 dengan mengajak ribuan petani untuk menanam kedelai hitam. Berkat hasil budi daya, uji varietas, dan uji lokasi, pada Februari 2007, kedelai yang dinamakan Mallika itu resmi dilepas sebagai varietas unggulan nasional.

Dengan munculnya Mallika, tercatat dalam sejarah Indonesia tiga kali melepas tiga varietas kedelai hitam, yakni Marapi pada 1938 dan Cikurai pada 1992. Kedelai hitam varietas asli Indonesia ini akhirnya sampai saat ini menjadi bahan baku utama untuk pembuatan kecap yang diproduksi PT Unilever.

Disertasi Tuti untuk memperoleh derajat S3 ini juga tidak jauh dengan bidang penelitian yang ditekuninya, kedelai hitam Mallika. Salah satu fokus kajian dosen yang menjalani pendidikan dasar hingga menengah atas di Surakarta ini, mengenai kajian aplikasi zat pengatur tumbuh GA3 dan pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam pada kekurangan dan kelebihan air di daratan rendah dan menengah. (ugm.ac.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home