Gempa di Italia, 63 Orang Meninggal
Di Vatikan, Paus Fransiskus membatalkan audiensi umum untuk mendoakan para korban.
AMATRICE, SATUHARAPAN.COM - Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang melanda Amatrice, Italia tengah, menewaskan sedikitnya 63 orang dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, lapor CNN TV, hari Rabu (24/8).
Gempa yang melanda pada jam-jam awal pagi ketika sebagian besar warga sedang tidur, meratakan rumah dan tekuk jalan di cluster masyarakat sekitar 140 km (85 mil) timur dari Roma.
Para pekerja penyelamat mengangkat tubuh bayi dengan hati-hati dan menutupinya dengan selimut kecil. Seorang nenek menyalahkan Tuhan: "Dia mengambil semuanya sekaligus," ratapnya.
Di Vatikan, Paus Fransiskus membatalkan audiensi umum untuk mendoakan para korban.
Pemerintah telah mengerahkan angkatan bersenjata untuk membantu evakuasi dengan alat berat khusus dan negara telah mengeluarkan dana daruat sebesar € 235 juta (Rp 3,5 triliun).
“Gempa terjadi pukul 03:36 (01:36 GMT), 76 km (47 mil) tenggara dari kota Perugia, pada kedalaman yang sangat dangkal 10 km (enam mil), “ kata USGS seperti dilansir bbc.com.
Salah satu Wali Kota mengatakan kepada radio Italia mengatakan, gempa seakan-akan menjadikan setengah dari kota hilang.
Di Roma, beberapa bangunan terguncang selama 20 detik, menurut surat kabar La Repubblica.
Wali Kota Kota Stefano Petrucci mengatakan kepada Radiotelevisione italiana (Rai TV), empat orang meninggal yang merupakan sebuah keluarga, telah ditemukan di bawah reruntuhan di kota Accumoli.
Sementara itu polisi mengatakan, telah ditemukan dua orang tewas di desa terdekat dari Pescara del Tronto.
"Jalan-jalan dari maupun keluar kota terputus. Setengah kota hilang. Ada orang di bawah reruntuhan ... ada longsor dan jembatan akan runtuh," kata Wali Kota Sergio Perozzi .
Lembaga Perlindungan Sipil Italia mengatakan bahwa gempa ini sangat "parah".
"Gempa ini begitu kuat. Tampaknya tempat tidur sedang berjalan melintasi ruangan dengan sendirinya dengan kami di atasnya," Lina Mercantini dari Ceselli di Umbria, mengatakan kepada Reuters.
USGS memperkirakan kerusakan bisa menjadi signifikan, berdasarkan data dari gempa sebelumnya.
Pada tahun 2009, gempa 6,3 skala richter di wilayah Aquila, yang juga dirasakan di Ibu Kota Italia, menewaskan lebih dari 300 orang.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Siapakah Abu Mohammed al-Golani, Pemimpin Pemberontak Yang S...
ALEPPO, SATUHARAPAN.COM-Selama belasan tahun terakhir, pemimpin militan Suriah, Abu Mohammed al-Gola...