Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasto Prabowo 19:07 WIB | Selasa, 19 November 2013

Gubernur Bali : Jumlah Turis Australia ke Bali No.3 Tapi Kepentingan Nasional Nomor 1

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengakui bahwa jumlah turis yang berkunjung ke Bali cukup banyak bahkan menempati posisi nomor 3. Namun begitu, Pastika memastikan bahwa Bali menomorsatukan kepentingan nasional di atas segala galanya (Foto : Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Sumber : baliprov.go.id)

Denpasar, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan isu penyadapan yang membuat hubungan Indonesia dan Australia merenggang dalam beberapa pekan terakhir, tidak mempengaruhi pariwisata di Pulau Dewata.

"Harapannya baik-baik saja semoga cepat diselesaikan tetapi kepentingan nasional harus di atas segalanya," kata Pastika di Denpasar, Selasa 19 November 2013.

Meski merupakan daerah tujuan wisata dunia, namun mantan Kepala Kepolisian Daerah Bali itu menyatakan, Pulau Dewata tidak serta merta membuka diri untuk mengabaikan keamanan dan kepentingan nasional.

"Bagaimanapun kepentingan nasional dan kedaulatan negara kita di atas segalanya. Jadi jangan gara-gara daerah turis, kita membuka diri seakan-akan mengabaikan keamanan dan kepentingan nasional," ucapnya.

Wisatawan asal Negeri Kangguru itu selama beberapa tahun selalu menduduki posisi tiga besar dalam hal jumlah kunjungan turis mancanegara yang berlibur ke Bali.

Untuk itu, merenggangnya hubungan kedua negara bertetangga pascatersebarnya informasi penyadapan yang diduga dilakukan oleh Australia kepada sejumlah pejabat negara termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat negara lainnya diharapkan tidak berimbas kepada kondisi pariwisata Pulau Dewata.

Tak hanya itu, retaknya hubungan kedua negara juga diharapkan tak mempengaruhi kerja sama yang selama ini telah dijalin antara Bali dan Australia. Kerja sama tersebut di antaranya pembangunan di Rumah Sakit Indera dimana Pemerintah Australia memberikan bantuan senilai US$ 3 juta.

Begitu pula kerja sama pelatihan bagi perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah dan Pemerintah Negara Bagian Darwin, Australia. "Selama ini kita tidak ada masalah," ucapnya.

Ketika ditanya adakah penyadapan yang dilakukan pihak asing juga dilakukan kepada Pemerintah Provinsi Bali, Pastika enggan berkomentar dan mengaku belum tahu hal itu.

"Saya belum tahu. Saya belum berani berkomentar karena itu menyangkut hubungan luar negeri," pungkas Pastika (Ant).


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home