Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 18:28 WIB | Rabu, 11 Februari 2015

Gubernur DKI Belum Hitung Kerugian Banjir

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo (keempat kiri) menyusuri aliran Sungai Ciliwung menggunakan perahu karet di Markas Rindam Jaya, Jakarta Timur, Rabu (11/2). Djarot Syaiful Hidayat turun ke sungai terbesar dan terpanjang di wilayah Jakarta itu untuk memantau kondisi sampah, bantaran dan ekosistem mulai dari Markas Rindam Jaya hingga Pintu Air Manggarai. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sampai saat ini mengaku belum menghitung besarnya kerugian yang ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akibat banjir yang melanda sejak Senin (9/2). 

"Saya belum hitung (kerugian). Saat ini kita fokus akan selesaikan tanggul 52 kilometer dulu. Ada swasta, pusat, dan pemerintah daerah yang sedang kerjakan," ujar Ahok di Balai Kota pada Rabu (11/2). 

Fokus pembuatan tanggul di wilayah Jakarta utamanya disebabkan kondisi Jakarta saat ini berada di bawah muka laut. 

Selain itu, Jakarta menurut Ahok juga harus dibangun dam. Pembangunan dam dilakukan karena penurunan muka laut di Jakarta di utara mencapai 12 hingga 18 cm per tahun. "Selain dam, pompa kita lagi pasang, di cluster kecil kita akan selesaikan," ujar Ahok.

Bantuan Kemensos

Sementara itu Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp 324 juta untuk korban banjir di wilayah DKI Jakarta.

"Total paket bantuan dari Kemensos yang telah disalurkan kepada para pengungsi Rp324.541.250," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam peninjauan ke lokasi banjir di Kelurahan Kapuk kecamatan Cengkareng , Jakarta Barat, Rabu (11/2).

Bantuan dari Kemenos yang sudah disalurkan, berupa makanan anak 150 paket, tenda gulung 50 lembar, matras 100 lembar, family kids 100 paket, kids ware 50 paket, sandang 500 paket dan selimut 100 lembar.

Kemensos juga telah menerjunkan 550 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di titik-titik bencana dan lokasi pengungsiaan.
  
"Sejak hari `H` bencana banjir di Jakarta, Tagana sudah diterjunkan ke titik-titik dan lokasi pengungsiaan. Tagana merupakan personel dari Kemensos yang selalu siap dalam penanganan bencana di Indonesia, " kata Mensos.

Kemensos berkoordinasi dengan BNPB untuk terus mempersiapkan penanganan bencana agar bisa lebih awal, komprehensif, lebih terkoordinatif dan peran negara hadir dan bisa dirasakan para pengungsi.

Tugas Kemensos memfasilitasi pada masa tanggap darurat bagi pengungsi dengan mendirikan dapur umum, penyediaan makanan, perlindungan berupa pendirian tenda-tenda, pemberian matras, familiy kids dan kids ware.
  
Korban bencana banjir di Jakarta Barat diperkirakan mencapai 11.000 pengungsi, Jakarta Utara 14.000 dan wilayah lainnya di DKI Jakarta. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home