Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:19 WIB | Rabu, 20 Juli 2016

Gulen Minta AS Tolak Turki untuk Ekstradisi

Fethullah Gulen, ulama Turki moderat yang dituduh Turki sebagai dalang kudeta militer yang gagal, Jumat (15/7). (foto: dok)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Ulama Turki yang tinggal di Amerika Serikat, Fethullah Gulen mendesak AS untuk menolak upaya Turki mengekstradisi dia dan dia menolak tuduhan "konyol" berada di balik upaya kudeta yang gagal pekan lalu.

"Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, hari ini sekali lagi menunjukkan dia akan melakukan apa saja yang diperlukan untuk memperkuat kekuasaannya dan menganiaya para pengkritiknya," kata Gulen dalam sebuah pernyataan.

"Saya mendesak pemerintah AS untuk menolak setiap upaya menyalahgunakan proses ekstradisi untuk melaksanakan dendam politik," kata dia hari Rabu (20/7) seperti dikutip AFP.

Gulen, yang telah tinggal di pengasingan di Amerika Serikat sejak tahun 1999, membantah terlibat dalam kudeta tersebut.

"Ini konyol, tidak bertanggung jawab dan tuduhan palsu bahwa saya ada hubungannya dengan kudeta mengerikan yang gagal," ia menegaskan dalam pernyataannya.

Gulen adalah pemimpin spiritual dari gerakan Hizmet, yang mempromosikan Islam moderat di puluhan negara, namun kelompok itu dicap sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki.

Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, hari Selasa (19/7) mengatakan bahwa pemerintahnya telah mengirim empat file ke Amerika Serikat dalam upaya untuk ekstradisi seorang pria Ankara sebagai "pengkhianat."

Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Barack Obama membahas permintaan ekstradisi selama pembicaraan telepon dengan Erdogan hari Selasa, di mana dia menjanjikan bantuan dalam menyelidiki upaya kudeta.

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan bahwa dokumen sedang dibahas dalam kaitan perjanjian ekstradisi  kedua negara yang sudah berlangsung tiga dekade.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home