Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:16 WIB | Kamis, 16 Juli 2015

Gus Mus Ungkapkan Dunia Melirik Indonesia Referensi Keislaman

Ilustrasi: KH Mustofa Bisri (Gus Mus) saat memberi ceramah terkait dengan pemerintahan yang baru dalam acara Munas PBNU 2014 yang digelar di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Dedy Istanto).

KUDUS, SATUHARAPAN.COM – Rais ‘Aam PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) KH. A Mustofa Bisri atau Gus Mus mengungkapkan, saat ini dunia sedang melirik Indonesia sebagai referensi Islam yang ideal.

Sampean (kalian) jangan bingung, mana yang Islam mana yang bukan Islam. Sana kok membunuh orang, sini kok membunuh orang juga. Sana kok ngebom, sini kok ngebom. Itu Islam dengan sesama Islam, apa non-Islam dengan non-Islam?” kata Rais ‘Aam PBNU itu saat menyampaikan tausiyah di Pengajian Pitulasan Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (12/7).

Gus Mus menyatakan seluruh dunia saat ini  tidak lagi melirik ke Islam di Timur-Tengah yang hingga kini masih terjadi banyak keributan.

Gus Mus prihatin  karena kondisi Islam di Timur Tengah selama ini sebagai kiblat Islam, khususnya Arab Saudi, tetapi kenyataannya banyak pihak yang tidak cocok dengan Arab Saudi.  

“Kacau balau, antara politik dan agama sudah campur aduk ora karu-karuan. Akhirnya terjadi di negara-negara yang penduduknya mayoritas tidak muslim timbul Islamophobia. Ketika melihat orang Islam, pada ketakutan karena takut dibunuh, takut dibom,”  Gus Mus menambahkan.

NU, Cermin Islam Nusantara

Gus Mus menjelaskan maksud Islam Nusantara yakni Islam yang ada di Indonesia dari dulu hingga sekarang yang diajarkan Walisongo. “Islam ngono iku seng digoleki wong kono (Islam seperti itu yang dicari orang sana), Islam yang damai, guyub (rukun), ora petentengan (tidak mentang-mentang), dan yang rahmatan lil ‘alamin,” kata dia.

Walisongo menurut Gus Mus, memiliki ajaran-ajaran Islam yang mereka pahami secara betul dari ajaran Kanjeng Nabi Muhammad. “Walisongo tidak hanya mengajak bil lisan, tapi juga bil hal, tidak mementingkan formalitas, tetapi inti dari ajaran Islam,” kata  Gus Mus. (nu.or.id).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home