Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 18:11 WIB | Jumat, 30 Oktober 2015

Hari Kedua Blusukan Asap, Jokowi Tinjau Kelas Aman Asap‎

Presiden Joko Widodo (dua kiri) didampingi Gubernur Sumsel Alex Nordin (kiri), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (dua kiri atas) dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek (empat kiri) berdiskusi dengan orang tua balita korban asap saat meninjau rumah evakuasi balita yang terpapar asap di kawasan 5 Ulu, Palembang, Sumseel. Jumat (30/10). Presiden Joko Widodo melihat langsung kondisi rumah evakuasi balita yang terpapar kabut asap. (Foto: Antara/Nova Wahyudi)

JAMBI, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo memutuskan langsung menuju Jambi dan membatalkan meninjau lahan terbakar di Kecamatan Air Sugihan dari udara. Jarak pandang yang hanya sekitar 300 meter tidak memungkinkan Presiden melihat titik api dari helikopter karena terhalang kabut asap.

Menurut rilis yang dikirim Sukardi Rinakit—Tim Komunikasi Presiden—di Jambi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meninjau “kelas aman asap” di SDN No. 181/IV, Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Kelas aman asap adalah langkah Mendikbud untuk menyediakan kelas yang dilengkapi alat penyaring udara, sehingga udara luar yang masuk ke dalam kelas adalah udara bersih. Dan dengan ruang kelas yang bebas asap itu, anak-anak tetap bisa belajar dengan tenang. ‎

‎‎Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo saat berkunjung ke kelas di SDN No 181/IV menyapa anak-anak yang sedang belajar dan membagi-bagikan buku. Di SD ini pula, Presiden bertemu dengan Zeily Nurachman, Guru Besar Biokimia, Kimia Institut Teknologi Bandung, penemu piranti antiasap yang berhasil menurunkan udara yang memiliki Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) tinggi menjadi rendah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan bahwa SD No. 181/IV adalah sekolah ‎aman asap. “Kelas yang menggunakan membran sehingga udara disaring dan udara di dalam menjadi bersih sehingga bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar,” ucap Anies.

Anies menjanjikan akan memasang membran ini di sembilan provinsi pada 170 ribu ruang kelas dipasang. “Harganya murah sekitar Rp 200.000-300.000 per kelas ditambah dengan exhaust dan tanaman untuk mengurangi polutan,” ucap Anies. “Sudah diujicobakan di Sumatera Barat‎,” katanya.

Di Sumatera Barat berhasil menurunkan ISPU dari 280 dan dengan menggunakan membran ini, ISPU di dalam ruang kelas turun menjadi 70.‎

Presiden Jokowi Batal Kunjungi SMPN 54 Palembang

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo yang direncanakan mendatangi SMPN 54 Kecamatan Alang- Alang Lebar Kota Palembang untuk melihat aktivitas belajar para murid akhirnya batal.

Pantauan di SMPN 54 Palembang, Jumat, para guru telah mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan.

Begitu juga Sekretaris Daerah Kota Palembang Ucok Hidayat dan Kadisdikpora M Zulinto telah menunggu kedatangan presiden. Sementara para murid tetap belajar seperti biasa saat menunggu kedatangan rombongan kepala negara.

Sementara di lingkungan sekitar sekolah kelihatan mobil contact center PLN dan para petugas TNI berjaga sejak pagi.

Menurut Kadisdikpora Kota Palembang, Zulinto, memang ada rencana kedatangan presiden melihat SMPN 54. Kedatangan presiden itu untuk melihat aktivitas belajar para siswa terkait dengan kondisi kabut asap yang menyelimuti wilayah Kota Palembang sekarang ini.

Namun, lanjut dia, karena kesibukan presiden sehingga mereka belum sempat berkunjung ke sekolah tersebut.

Sebelumnya presiden berkunjung ke rumah evakuasi Balita dampak korban kabut asap di 5 Ulu Palembang. Kunjungan kerja presiden ke Sumsel untuk meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.

Jokowi Santuni Keluarga Balita Meninggal Karena Asap

Sehari sebelumnya, Jokowi memberikan santunan uang duka bagi keluarga empat balita yang meninggal karena bencana asap di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan sebanyak Rp 15 juta per-orang.

Uang santunan itu diberikan di Kantor Pos Kayu Agung OKI, Kamis, setelah Presiden Jokowi meninjau fasilitas kesehatan di Puskesmas Kutaraya dan RSUD Kayu Agung, OKI.

Santunan kematian sebesar Rp 15 juta itu akan langsung masuk ke rekening keluarga penerima.

Bersamaan dengan uang santunan dibagikan pula kepada masyarakat oleh Presiden Jokowi berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi 399 warga di wilayah itu, beras,

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa sekaligus mensosialisasikan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Peserta Program Keluarga Harapan bisa mendekatkan gini rasio dan sukses dilaksanakan di Meksiko dan Brasil. Seluruh penerima PKH diberikan kepada ibu-ibu agar digunakan untuk balita dan anak-anak,” kata Khofifah saat memberikan laporan dalam acara tersebut.

Sementara itu , Presiden berpesan agar dana yang diberikan pada kesempatan tersebut digunakan untuk keperluan produktif.

“Saya titip semuanya digunakan untuk hal-hal yang produktif. Jangan sampai dipakai untuk beli pulsa. Saya titip beri buku untuk anak-anaknya agar rajin belajar, sekolah semua,” kata Presiden.

Selanjutnya Presiden kembali ke Palembang untuk meneruskan agenda internnya hingga keesokan harinya melanjutkan agenda meninjau ke sejumlah titik api di Jambi. (PR/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home