Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 16:05 WIB | Sabtu, 03 Januari 2015

HarperCollins Minta Maaf karena Lenyapkan Israel dari Peta

Israel lenyap dari peta. (Foto:nowtheendbegin.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan penerbit kenamaan, HarperCollins, melalui akun facebooknya menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya, menghapus Israel dari peta Timur Tengah yang diperuntukkan bagi sekolah-sekolah kawasan itu.

HaperCollins anak usaha News Corp yang berbasis di London, perusahaan yang dimiliki oleh si raja media, Rupert Murdoch,   berjanji menarik semua peta yang sudah beredar di pasar.

"HarperCollis menyesal telah menghapus nama Israel dari peta Timur Tengah yang dibuat oleh HarperCollins. Produk ini sudah ditarik dari peredaran di seluruh wilayah dan yang masih tersisa di persediaan akan dihancurkan. HarperCollins dengan tulus meminta maaf atas penghapusan ini dan ketidaknyamanan yang disebabkannya," demikian bunyi status facebook perusahaan itu yang dilansir pada 31 Desember lalu.

Menurut Hollywood Reporter, salah satu media yang melansir berita ini, sampai Jum'at pagi peta tanpa Israel ini masih terlihat tersedia untuk pembelian lewat situs penerbit tersebut. Namun tautan ke peta yang dimaksud sudah tidak berfungsi.

Adalah The Tablet, sebuah media publikasi Katolik yang pertama kali melaporkan adanya kesalahan ini. Peta itu menggambarkan wilayah Jordan dan Suriah yang memanjang sampai Laut Mediterania sedangkan Israel lenyap dari peta.

Collins Bartholomew, anak usaha HarperCollins yang mengkhususkan diri pada pembuatan peta, mengatakan  kepada The Tablet bahwa memasukkan Israel dalam peta akan kurang berterima bagi pelanggan di kawasan Timur Tengah. Mereka mengatakan langkah penghapusan itu diambil untuk merefleksikan preferensi lokal.

 Bishop Declan lang, ketua departemen urusan internasional Bishop Conference, mengatakan kepada The Tablet, "Penerbitan peta ini mengonfirmasi keyakinan Israel bahwa masih ada kebencian terhadap bangsa mereka dari sebagian dunia Arab. Itu tidak membantu membangun sebuah spirit yang mengarah ke ko-eksistensi bersama," kata Lang.

The Tablet juga melaporkan sejumlah kantor pelanggan di satu negara Timur Tengah hanya memperbolehkan siswanya membaca peta yang sudah menghilangkan Israel di dalamnya.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home