Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 04:57 WIB | Jumat, 20 Juni 2014

Hatta Jelaskan Kebocoran Rp 1.000 Triliun Versi Prabowo

Capres nomor urut satu Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan (kedua kiri), Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Assegaf (kedua kanan), Politisi Golkar Akbar Tanjung (kanan) dan Setya Novanto (kiri) meneriakkan yel yel saat deklarasi dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta di Jakarta, Senin (16/6). Anggota DPR RI Partai Demokrat mendukung Prabowo-Hatta karena mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan partai. (Foto: Antara)

MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Calon wakil presiden Hatta Rajasa menjelaskan maksud kebocoran yang mencapai Rp 1.000 triliun versi calon presiden Prabowo Subianto yang tidak berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

"Tidak ada kebocoran APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," katanya seusai Dialog Kebangsaan bersama Laskar HT di Medan, Kamis (19/6) malam.

Menurut Hatta, pihaknya telah berkali-kali menjelaskan bahwa Rp 1.000 triliun yang disebutkan Prabowo bukan berarti ada kebocoran APBN.

"APBN-nya saja Rp 1.800 triliun," kata mantan Menteri Koordinator Perekonomian tersebut.

Ia menjelaskan, kebocoran yang dimaksud Prabowo adalah kerugian yang potensial muncul apabila bangsa Indonesia tidak mampu mengelola sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan dengan manajemen yang baik.

Jika tidak disertai dengan aspek manajemen yang baik, maka akan ada kehilangan potensi yang seharusnya didapatkan negara dari pemanfaatan berbagai sumber daya alam itu.

"Contohnya banyak mineral kita yang diambil tetapi belum bayar pajak, royaltinya rendah, tidak direnegosiasi, dan tidak diawasi," katanya.

Hatta Rajasa juga mencontohkan penjualan gas Tangguh dengan harga yang dinilai sangat murah lain sebagai bentuk lain dari kebocoran pendapatan negara.

"Padahal harganya sekarang mahal sekali. Apabila tidak kita renegosiasi, kita kehilangan pendapatan. Itu yang dimaksud," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Pemilu presiden 9 Juli diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo-Hatta (nomor urut 1) yang didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, PKS, PBB, dan PAN. Kandidiat lain, Jokowi-JK (nomor urut2 ) didukung PDI Perjuangan, PKB, Partai NasDem, Partai Hanura dan PKPI. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home