Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 07:24 WIB | Selasa, 10 Juni 2014

Hatta: Presiden Wapres Dipilih Rakyat, Jangan Tunduk Koalisi

Calon Wakil Presiden Republik Indonesia 2014, nomor urut satu, M Hatta Rajasa saat menghadiri Deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6). (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia 2014 dari Koalisi Merah Putih, Hatta Rajasa mengatakan bahwa presiden dan wakil presiden seharusnya bertanggung jawab kepada rakyat, bukan kepada partai ataupun gabungan partai pengusungnya. Karena, presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat.

“Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat, oleh sebab itu mereka harus bertanggung jawab kepada rakyat, bukan pada partai politik. Oleh sebab itu, jangan pernah permisif dan tunduk pada apa yang diinginkan partai politik yang tergabung dalam koalisi nan mendukungnya,” ucap Hatta, dalam acara debat Calon Presiden dan Cawapres Republik Indonesia 2014, yang terselenggara di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6).

Menurutnya, presiden dan wakil presiden mendatang harus menjalankan roda pemerintahan dengan tegas.

“Kita harus megas menjalankan pemerintahan, sesuai dengan visi dan misi yang dikembangkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan sesuai dengan pembangunan jangka panjang sebagai arahan kita,” kata cawapres pasangan Prabowo Subianto itu.

Hatta pun berkinginan untuk menempatkan sumber daya manusia (sdm) yang tepat dalam kabinetnya kelak. Ia akan mengisi jajaran menteri dan pejabat lainnya dengan sosok-sosok nan ahli pada bidangnya.

“Dalam pemilihan sdm, baik menteri ataupun pejabat penting lainnya, kita tidak boleh berdasarkan pada alokasi partai politik. Ini harus tegas dan dijadikan budaya siapapun pemimpinnya. Jadi, yang terpenting nantinya kita harus memberi kesempatan bagi putra dan putri terbaik bangsa ini, dengan bahasa nan lebih sedarhana adalah kabinet ahli,” ucap Cawapres Republik Indonesia nomor urut satu itu.

Perihal tingginya biaya demokrasi di Indonesia, Hatta bertekad untuk menyempurnakan hal ini menjadi demokrasi yang lebih sederhana.

“Pemerintahan ke depan harus mengevaluasi pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif yang katanya syarat dengan uang. Kita harus menyempurnakan ini, karena demokrasi harus sederhana, murah dan tidak membebani rakyat. Demokrasi harus mampu menghasilkan putra putri terbaik, dari posisi legislatif, kepala daerah, ataupun menjadi presiden dan wakil presiden,” tutur Ketua Umum PAN itu.

Menurut Hatta, dengan melakukan hal tersebut, maka demokrasi baru dapat dikatakan memiliki tujuan memakmurkan rakyat. “Jadi demokrasi yang betul-betul dari rakyat, untuk rakyat, dan menuju untuk kemakmuran rakyat.”

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home