Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 01:22 WIB | Minggu, 27 Desember 2015

Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur

Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Istri mendiang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid dalam acara peringatan enam tahun wafatnya Gus Dur yang digelar di rumahnya Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12). Haul Gus Dur ke-6 digelar mengambil tema Merawat Tradisi Merajut Hati yang dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama, politik serta Menteri Kabinet Kerja. (Foto-foto: Dedy Istanto)
Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Para tokoh diantaranya (ki-ka) Ahmad Mubarok, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Akbar Tanjung, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli saat menghadiri peringatan wafatnya Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Para tokoh ulama, politik dan juga tamu undangan saat menghadiri peringatan wafatnya Gus Dur yang digelar untuk keenam kalinya di rumahnya Ciganjur, Jakarta Selatan dengan tema Merawat Tradisi Merajut Hati.
Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Ribuan warga yang hadir dalam peringatan wafatnya Gus Dur yang digelar di Ciganjur, Jakarta Selatan yang juga dihadiri sejumlah tokoh ulama, politik dan menteri.
Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid (kanan) saat berbicang dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam acara peringatan enam tahun wafatnya Gus Dur yang digelar di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maaruf Amin saat memberikan testimoni sosok Gus Dur yang diceritakan di hadapan para tamu undangan yang hadir dalam acara Haul Gus Dur ke-6 tahun di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj saat memberikan testimoni tentang sosok Gus Dur yang dinilai sebagai guru dalam menjalani hidup dalam acara peringatan enam tahun wafatnya Gus Dur yang digelar di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menyampaikan testimoni tentang sosok Gus Dur di mata Ahok dalam acara peringatan enam tahun wafatnya Gus Dur yang digelar di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Haul Gus Dur ke-6 Digelar di Ciganjur
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan testimoni sekaligus memimpin doa dalam acara peringatan enam tahun wafatnya Gus Dur yang digelar di Ciganjur, Jakarta Selatan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peringatan enam tahun wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur digelar di kediamannya di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, hari Sabtu (26/12). Haul Gus Dur tahun ini bertema “Merawat Tradisi Merajut Hati” dipilih sebagai bagian tidak hanya sekedar mengenang wafatnya Gus Dur, namun lebih mempelajari nilai-nilai yang telah dilakukan oleh Gus Dur. Hal tersebut disampaikan oleh Anita Hayatunnufus, putri Gus Dur dalam sambutannya mewakili Sinta Nuriyah Wahid istri mendiang Gus Dur yang didampingi oleh Yenny Wahid, Inayah Wulandari Rahman, dan Alissa Wahid.

Hadir dalam Haul Gus Dur sejumlah Menteri Kabinet Kerja diantaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Mahfud MD, Akbar Tanjung, Ahmad Mubarok, Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin, serta para tamu undangan dari berbagai kalangan.

Meski sempat diguyur hujan, namun acara pembacaan doa bersama, serta penyampaian testimoni dari para tamu undangan dan juga selingan hiburan tetap berjalan. Dalam testimoni yang disampaikan oleh KH Ma’ruf Amin, dikatakan, “sosok Gus Dur merupakan sosok yang tidak ada habisnya layaknya sebuah buku”, Gus Dur sosok yang selama ini dikenal tidak memiliki musuh, karena Gus Dur bisa bergaul dengan siapa saja, dari golongan apa saja, semua dirangkul tanpa memandang perbedaan. “Meski banyak orang memfitnah, menuduh, menghina, namun Gus Dur tetap merangkul, katanya.

Testimoni selanjutnya disampaikan oleh Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj yang mengatakan sosok Gus Dur adalah guru saya, katanya. “Bukan guru mengaji, bukan juga guru sekolah, tetapi sebagai guru dalam menjalankan hidup”, katanya. Banyak yang bisa dipelajari dari seorang Gus Dur dan itu benar apa yang disampaikan oleh KH Ma’ruf Amin, seperti buku yang tidak pernah ada habisnya.

Tidak hanya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), kesempatan testimoni juga diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengaku sudah mengenal Gus Dur sejak dirinya mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung. Ahok menyampaikan betapa sulitnya kelompok minoritas pada saat itu maju menjadi kepala daerah, dan untungnya sosok Gus Dur yang membukakan pintu dan membuat saya berani untuk mencalonkan diri. Meski pada waktu itu berbagai kampanye hitam sangat banyak, namun Gus Dur tidak memandang hal tersebut sebuah masalah. Yang menjadi kenangan bagi Ahok selama mengenal Gus Dur, atas ucapannya yang mengatakan, “jangankan kamu mau menjadi Gubernur, kamu mau jadi Presiden pun pasti bisa” kata Ahok. Gus Dur lah yang selama ini membuka dan merangkul kelompok minoritas di manapun berada, dan karena itu kami berani, “bukan dalam arti berani secara negatif, namun berani berbuat demi kemajuan negeri Indonesia ini”, katanya.

Acara Haul Gus Dur berlangsung mulai pukul 19.30 WIB yang diisi dengan berbagai acara. Sampai pukul 22.30 acara masih berlangsung dengan hiburan kesenian, serta tausiah yang dihadiri oleh ribuan warga baik kaum perempuan dan laki.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home