Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 17:41 WIB | Kamis, 20 November 2014

ICW: Politikus Jadi Jaksa Agung, Ancaman Bagi Kejagung

Jaksa Agung Prasetyo mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/11).Prasetyo merupakan politikus Partai NasDem yang terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dan pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda bidang Pidana Umum pada 2005-2006. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengungkapkan rasa kecewa atas terpilihnya politikus Partai Nasional Demokrat HM Prasetyo menjadi jaksa agung menggantikan Basrief Arief. Menurutnya, ini bisa menjadi ancaman yang serius bagi Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Kecewa,” kata dia kepada satuharapan.com melalui pesan singkat pada Kamis (20/11).

“Harusnya institusi kejaksaan independen. Dipilihnya politikus menjadi jaksa agung bisa jadi ancaman independensi Kejagung selain potensi konflik kepentingan.”

Meski HM Prasetyo mundur dari partai, Ade berpendapat bahwa hal itu tidak akan menjamin Kejagung bisa menjadi lembaga yang independen. “Potensi konflik kepentingan tetap ada,” kata dia.

“Misalnya kalau ada politikus dari Partai Nasional Demokrat yang terlibat korupsi pasti akan terganggu,” kata dia menambahkan.

Presiden Joko Widodo telah menunjuk politikus Partai Nasional Demokrat HM Prasetyo menjadi Jaksa Agung yang baru menggantikan Basrief Arief. Untuk menjaga independensi Kejagung, Presiden meminta HM Prasetyo untuk mundur dari partai.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home