Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 17:55 WIB | Sabtu, 17 Oktober 2015

Ihsan Akui Kalah di Berbagai Hal dari Tuan Rumah

Ilustrasi: Ihsan Maulana Mustofa saat hendak berangkat membela tim bulu tangkis Indonesia di Piala Thomas 2014. (Foto: badmintonindonesia.org).

TAIPEI, SATUHARAPAN.COM – Andalan tunggal putra bulu tangkis Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa mengakui dia kalah di berbagai hal atas pebulu tangkis Taiwan, Wang Tzu Wei dengan dengan skor 10-21, 21-8, 15-21 di babak semi final tunggal putra kejuaraan Chinese Taipei Open Grand Prix (Taiwan Terbuka) 2015.

“Saya merasa kurang fokus di pertandingan ini, permainan net saya kurang bagus, banyak ragu-ragu. Sedangkan Wang memang terkenal dengan permainan net yang rapi. Saya merasa permainan saya kurang greget,” kata Ihsan seusai pertandingan hari Sabtu (17/10) di Stadion Huang Ching Gymnasium, Taipei, Taiwan.

Menurut catatan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kekuatan Ihsan dan Wang sebetulnya cukup imbang. Dilihat dari peringkat dunia, selisihnya pun tidak jauh. Ihsan kini menduduki peringkat 43 dunia, sedangkan Wang ada di rangking 49 dunia.  

Marlev Mainaky, pelatih tunggal putra bulu tangkis Indonesia menyatakan  Ihsan harus bisa menjaga emosi saat pertandingan.

“Namun  sebagai pemain muda, Ihsan masih belum bisa mengontrol emosi padahal tadi bisa meraih berapa poin sekaligus,” kata Marlev.  

Kekecewaan Ganda Campuran

Sementara itu kekecewaan serupa dialami ganda campuran Indonesia, setelah Muhammad Rian Ardianto/Masita Mahmudin dihentikan pasangan Taiwan, Chang Ko-Chi/Chang Hsin-Tien, dengan skor 12-21, 16-21 di semi final.

Enroe Suryanto, pelatih ganda campuran yang mendampingi Rian dan Masita mengomentari kekalahan Rian/Masita karena pasangan ini ganda campuran yang baru dipertemukan di kejuaraan ini.

“Sampai ke semi final saja sudah lumayan buat mereka. Sepertinya mereka akan dipasangkan lagi di Malaysia International Challenge nanti, jadi akan kami evaluasi,” kata Enroe.  

Enroe menilai pasangan tuan rumah lebih kuat, Enroe sebenarnya menginginkan Rian/Masita  jangan sering mengangkat shuttlecock yang menguntungkan bagi pasangan Taiwan tersebut.

“Tapi, Rian kan masih baru main di ganda campuran, jadi tipikal permainan ganda putranya masih terbawa. Rian/Masita juga tampil terburu-buru. Selanjutnya, mereka harus lebih kompak dan teknik permainannya harus nyambung,” beber Enroe.

Penampilan Rian/Masita berbeda dengan babak perempat final, pada partai semi final ini keduanya banyak melakukan kesalahan sendiri dan tak dapat keluar dari tekanan lawan. Rian/Masita tak berhasil menghadang serangan-serangan di depan net yang terus dilancarkan Chang/Chang.  (badmintonindonesia.org).   

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home