Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 11:37 WIB | Selasa, 10 Desember 2013

IHSG dan Rupiah Selasa Dibuka Menguat

Ilustrasi. (foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (10/12) dibuka menguat 14,07 poin menjadi 4.228,42 di tengah mayoritas bursa saham Asia yang masuk area negatif. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Selasa pagi bergerak menguat 51 poin menjadi Rp 11.925

IHSG BEI dibuka naik 14,07 poin atau 0,33 persen menjadi 4.228,42, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,07 poin (0,58 persen) ke posisi 703,89.

"Indeks BEI kembali berada dalam area positif meski mayoritas bursa saham di Asia cenderung melemah," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (10/12).

Ia mengatakan bahwa beberapa pelaku pasar masih mengambil posisi beli sehingga kesempatan untuk penguatan lanjutan masih terbuka. Akan tetapi, kenaikan yang terjadi saat ini masih dibayangi sentimen negatif maka pelaku pasar saham diharapkan selalu mewaspadai potensi pembalikan arah indeks BEI.

Menurut dia, rapat kebijakan the Fed pada 17-18 Desember mendatang akan menjadi penentu arah pergerakan indeks bursa global, dan tentunya hal itu juga akan menjadi perhatian pelaku pasar di bursa domestik serta dampaknya bagi IHSG.

Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa untuk sentimen dari dalam negeri, investor menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan memutuskan soal suku bunga acuan (BI Rate) pada pekan ini.

Di sisi lain, lanjutnya, pasar juga mengkhawatirkan inflasi Desember 2013 karena faktor Hari Natal. Di tengah kondisi itu, diperkirakan IHSG akan bergerak `mixed` namun masih berpotensi menguat. Kisaran IHSG hari ini (10/12) akan berada di posisi 4.195--4.230," kata dia.

Sementara itu bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 56,54 poin (0,24 persen) ke posisi 23.754,63, indeks Nikkei-225 turun 42,34 poin (0,27 persen) ke posisi 15.607,99 dan Straits Times melemah 4,96 poin (0,16 persen) ke posisi 3.108,61.

Rupiah Pagi Menguat 51 Poin Menjadi Rp 11.925

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Selasa pagi bergerak menguat 51 poin menjadi Rp 11.925 dibanding posisi sebelumnya (9/12) Rp 11.976 per dolar AS, menyusul adanya paket kebijakan ekonomi ke dua dari pemerintah untuk menahan permintaan dolar AS.

"Adanya paket kebijakan ekonomi ke dua yang mengatur barang-barang impor cukup ditanggapi positif oleh pelaku pasar uang sehingga rupiah kembali menguat," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kebijakan itu dipersepsikan dapat menahan permintaan dolar AS lebih tinggi sehingga akan membuat neraca perdagangan Indonesia menjadi lebih baik.

Ia menambahkan, China yang telah merilis kenaikan neraca perdagangannya pada akhir pekan kemarin dan diikuti oleh data inflasi yang cukup stabil menambah sentimen positif bagi mata uang rupiah.

"Adanya pertumbuhan China maka diharapkan ekspor Indonesia dapat meningkat," katanya.

Akan tetapi, lanjut dia, laju rupiah masih terbatas seiring pelaku pasar yang mengambil posisi menunggu menjelang rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) di pekan ini. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home