Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Bayu Probo 17:46 WIB | Sabtu, 28 Desember 2013

Ikan Belosoh Ikan Hias Populer

Ikan Belosoh. (Foto: seriouslyfish.com)

SATUHARAPAN.COM – Ikan Belosoh (Butis-butis)yang berasal dari daerah perairan pulau Jawa ini mempunyai kebiasaan yang unik, yaitu menempel secara terbalik pada bagian bawah daun tanaman air atau batu, bahkan bisa berenang secara terbalik. Ikan ini sering juga disebut sebagai nyereh, puntang atau ploso. Biasanya di temukan hidup di perairan payau. Namun bisa saja hidup di air tawar, meskipun akan terlihat merana.

Ikan ini biasanya aktif baik pada siang hari maupun malam, dan suka menghisap permukaan batu atau tanaman. Panjang ikan ini mencapai 10 centimeter saja. Sirip punggung ada dua yang saling terpisah. Sirip punggu depan memiliki duri yang keras dan tajam. Sirip ekor berbentuk bundar memanjang. Sirip duburnya juga berduri. Kepalanya gepeng, meruncing ke arah mulut. Warna dasar ikan ini abu-abu dihiasi bintik-bintik merah pada bagian kepala dan badannya. Kecuali sirip punggung pertama, selaput antara jari-jari sirip lainnya berwarna lembayung. Bagian tepi sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor berwarna merah.

Penampilan ikan ini indah, dan karenanya sering dipelihara sebagai ikan hias. Selain memerlukan akuarium ukuran sedang, sebaiknya akuarium diberi tanaman yang berdaun lebar dan kaku, serta penataan dasar yang berbatu-batu dan berbentuk gua. Penataan ini akan sesuai dengan kebiasaannya yang unik itu. Makanan utamanya adalah binatang hidup seperti udang renik, jentik-jentik nyamuk atau larva serangga lainnya, tetapi juga mau memakan bangkai binatang lainnya. Bila kelaparan  ikan ini juga bisa memangsa anak-anak ikan lain bahkan anak-anaknya sendiri. Ikan ini termasuk ikan yang sangat rakus dan mampu memakan makanan seberat tubuhnya dalam sehari.

Ikan ini bisa berenang dengan cepat dan gesit, dan biasa berada di dasar perairan. Tetapi pada bagian air yang lebih tinggi aktivitas berenangnya lambat, bahkan kelihatan seperti berenang dengan susah payah.

Perkawinan ikan jantan dan betina berlangsung di antara bebatuan atau di sekitar tanaman air yang berdaun halus. Telur-telurnya biasanya dilekatkan pada daun tanaman air dan dijaga ikan jantan. Bukan hanya mencegah dimangsa binatang atau ikan lain, penjagaan juga untuk mencegah telur kekurangan oksigen, yaitu dengan cara dikipasi dengan sirip. Biasanya telur akan menetas 24 jam kemudian, dan anak-anak belosoh akan terlihat aktif tiga hari setelah menetas.

Pada tempat pembiakan ikan belosoh untuk ikan hias, biasanya ikan dewasa segera dipisah dari anak-anak ikan yang masih kecil.
Pemberian makan berupa infusoria atau udang renik sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak ikan ini pada pekan-pekan awal. (Puslitbang Biologi-LIPI)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home