Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:18 WIB | Sabtu, 29 November 2014

Imam Ingin Atlet Sejahtera, Jangan Terganjal Bonus

Imam Nahrawi (kedua dari kiri) saat menerima Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga. (Foto: kemenpora.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menginginkan atlet sejahtera, dan tidak memikirkan masalah lain saat bertanding seperti bonus yang tidak diterima apabila memenangkan sebuah kejuaraan.

“Kami jajaran pemerintah tidak ingin mendengar masih banyak atlet yang pernah berprestasi, tapi faktanya hidupnya penuh kesulitan, kami ingin adik-adik atlet sekalian tulus bertanding demi Indonesia. Pemerintah berusaha mengandalkan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang memang terbatas untuk bonus tersebut," kata Imam Nahrawi, Jumat (28/11), di Hotel Grand Sahid, Jakarta dalam acara penyerahan bonus kepada sejumlah atlet berprestasi pada Asian Games dan Asian Para Games 2014.

Pemerintah melalui Kemenpora memberi penghargaan kepada atlet yang meraih medali emas, perak, dan perunggu pada event empat tahunan di Incheon, Korea Selatan bulan lalu.

“Para atlet sudah mengharumkan nama bangsa dan negara di ajang multi olahraga internasional, seperti Asian Games dan Asian Para Games 2014,” kata Menpora.

Imam berharap  bonus tersebut juga menjadi pendorong para atlet lain untuk berprestasi dan lebih baik lagi. “Pada 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games ke-18 sehingga Indonesia harus sukses meraih medali emas,” kata menteri kelahiran Bangkalan, Madura tersebut.

Pemberian bonus dan penghargaan tersebut berdasarkan UU No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Hadir dalam kesempatan ini atlet lompat jauh Maria Londa, pebulu tangkis putri Greysia Polii, dan karateka Fidelis Lolobua.

Kemenpora memberi bonus sebesar Rp 5,9 miliar kepada atlet berprestasi Asian Para Games 2014. Bonus sebesar Rp 200 juta (individu/dobel) dan Rp 100 juta (beregu/tim). Peraih perak mendapatkan bonus Rp 90 juta (individu/dobel) dan Rp 45 juta (beregu/tim). Sedangkan bonus sebesar Rp 45 juta (individu/dobel) dan Rp 22,5 juta (beregu/tim) bagi peraih medali perunggu. Pada ajang Asian Para Games 2014, Indonesia berada di posisi ke-9 dengan 9 emas, 11 perak, dan 18 perunggu.

Kemenpora menyediakan bonus Rp 6,9 miliar untuk atlet, pelatih, dan asisten pelatih berprestasi. Atlet peraih emas Asian Games 2014 mendapatkan bonus Rp 400 juta (individu/dobel) dan Rp 200 juta untuk beregu/tim. Peraih medali perak mendapatkan bonus Rp 200 juta (individu/dobel) dan Rp 100 juta (beregu/tim). Sedangkan perunggu mendapatkan bonus Rp 50 juta (individu/dobel) dan Rp 25 juta (beregu/tim). Indonesia meraih 4 medali emas, 5 perak, dan 11 perunggu serta menempati posisi 17 pada Asian Games, Oktober 2014.

"Saya menguggah kesadaran semua pihak swasta untuk menjadi bapak atau ibu angkat olahraga kita. Saya punya program yang akan saya launching dalam waktu dekat. ‎1 desa 1 lapangan bola, satu desa satu lapangan voli. Kalau ada cabang yang belum saya sebutkan, manfaatkanlah dulu yang ada, jangan sampai lokasi olahraga berubah fungsi jadi mall atau apa,” Imam menambahkan.

Selain pemberian bonus, Menpora juga memberikan sertifikat kepada para atlet yang sudah mencatatkan prestasinya di dunia yakni atlet cabang olahraga bridge di Kejuaraan Dunia Bridge pada Oktober lalu. (kemenpora.go.id)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home