Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 18:20 WIB | Rabu, 23 April 2014

INACRAFT 2014: Presiden Harap Produk Ramah Lingkungan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Ibu Herawati Boediono (kanan) Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi (keempat kanan) meninjau UKM batik tulis Lasem hasil Binaan BNI saat membuka pameran kerajinan Inacraft ke-16, di Jakarta, Rabu (23/4). Inacraft diikuti oleh 1.600 perusahaan dan UKM dan memperdagangkan berbagai aksesoris, perhiasan, pakaian, kain tradisional dan produk tekstil yang berlangsung 23-27 April 2014. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan agar produk-produk kerajinan juga turut ramah lingkungan sehingga dapat diterima dan bersaing di pasar global.

Presiden Yudhoyono mengatakan hal itu saat membuka Inacraft 2014 yang digelar di Jakarta Convention Centre, Rabu (23/4).

“Tetapi ingat, kualitas yang terjaga, dan diperlukan juga produk ramah lingkungan. Konon barang yang tidak ramah lingkungan tidak lolos dalam dunia perdagangan tingkat internasional. Saya minta lingkungan juga diperhatikan,” kata Presiden.

Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara, seusai membuka, juga meninjau pameran terbesar kerajinan Indonesia tersebut. Dengan menghadirkan 1.600 perusahaan dan UKM serta lebih dari 1.200 stand, Pameran tersebut akan diselenggarakan selama lima hari 23-27 April 2014.

Presiden dalam kesempatan itu mengatakan, perlunya terus mendorong pengembangan industri kerajinan. Industri tersebut, menurut Presiden terus tumbuh berkembang, di berbagai pasar dunia dan domestik tentunya.

Untuk itu, Presiden juga menyerukan kepada pemerintah dan pemerintah daerah juga turut untuk mengembangkan dan mendukung kesejahteraan para perajin.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2013, industri kerajinan berkontribusi Rp 92,6 triliun terhadap perekonomian nasional (Produk Domestik Bruto). Sementara total kontribusi industri kreatif (termasuk kerajinan) pada 2013 mencapai Rp 641,8 triliun.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengajak agar para pelaku industri terus meningkatkan sumber daya manusia dan meningkatkan kualitasnya, serta menjaga mutunya, sehingga mampu terus mempertahankan pasar dan bahkan memperluas pangsanya.

Sebelum mengakhiri sambutannya Presiden, mengajak para pengunjung untuk ikut membeli produk-produk dalam negeri yang ditawarkan dalam pameran kali ini dengan bahasa Jawa. “Untuk pengunjung, aja lali lho ya tuku lho ya (jangan lupa ya, beli ya),” kata Presiden disambut tepuk tangan.

Sementara itu, Pameran Inacraft 2014 ini ditargetkan dikunjungi oleh 200 ribu orang dengan kontak dagang hingga 9,3 miliar dolar AS untuk pembeli dari luar negeri dan Rp 117 miliar transaksi retail.

Dibuka Presiden

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka pameran kerajinan terbesar di Indonesia, Inacraft ke-16, di Jakarta Convention Centre, Rabu pagi.

Presiden Yudhoyono dalam kesempatan tersebut didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan juga dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional yang juga Istri Wakil Presiden Boediono, Herawati Boediono.

Tampak pula Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan M. Lutfhi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Presiden dalam kesempatan itu, mengharapkan kerajinan Indonesia dapat terus dikembangkan dan mampu bersaing di luar negeri.

“Teruslah dengan semangat mengembangkan handicraft ini,” katanya.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutannya mengharapkan agar Inacraft dapat terus meningkatkan kualitas kerajinan sehingga dapat bersaing di pasar dunia.

Inacraft diselenggarakan lima hari, 23-27 April 2014, dengan tema “From Smart Village to Global Market” (Dari Kampung ke Pasar Global), sedangkan subtema “The Charisma of Central Java” (Kharisma Jawa Tengah).

Inacraft 2014 diikuti oleh 1.600 perusahaan dan UKM, dengan 1.290 gerai dan memperdagangkan berbagai aksesoris, perhiasan, pakaian, kain tradisional dan produk tekstil, souvenir. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home