Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:35 WIB | Kamis, 21 April 2016

Inacraft Momentum Naikkan Ekspor Kerajinan RI

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak (berkerudung) dalam pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. (Foto: kemendag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak mengatakan pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) dianggap menjadi momentum penting untuk menaikkan nilai ekspor produk kerajinan Indonesia.

“Masyarakat global sangat menghargai kreasi perajin Indonesia. Sementara di kawasan ASEAN, dalam lima tahun terakhir tren ekspor mengalami kenaikan cukup besar,” kata Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, dalam keterangan tertulis, hari Selasa (20/4).

"Tren ekspor produk kerajinan di ASEAN dalam kurun waktu lima tahun terakhir terus meningkat sebesar 27,83 persen dengan nilai ekspor pada 2015 sebesar USD 74,24 juta,” dia menambahkan.

INACRAFT digelar kembali pada 20-24 April 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pada gelaran yang ke-18 kalinya ini, Kementerian Perdagangan memfasilitasi 22 perajin kriya memamerkan karyanya.

Menurut Nus, industri kreatif Indonesia harus lebih meningkatkan daya saing di kancah internasional. Kerajinan memiliki potensi besar di pasar global dan memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Sejumlah negara menjadi pasar utama produk kerajinan, seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Jerman, dan Inggris. Hingga 2014, Indonesia menjadi penyuplai utama kerajinan dunia dari ASEAN dan peringkat 12 dunia. Sementara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) masih mendominasi sebesar 50,77% dari suplai produk kriya dunia.

Paviliun “Trade with Remarkable Indonesia” yang diusung Kemendag menyajikan ragam produk unggulan Indonesia dalam area seluas 90 meter persegi di Assembly Hall.

Sebanyak 22 perusahaan yang telah melewati seleksi ketat diboyong untuk menampilkan produk-produk unggulan mereka, antara lain produk fesyen, pakaian berbahan baku songket, batik, bordir, tas dan alas kaki kulit, perhiasan, serta anyaman.

INACRAFT sebagai pameran terbesar khusus produk kerajinan menjadi platform promosi yang efektif bagi para perajin dan pelaku usaha untuk mempelajari tren pasar, memperluas jejaring, serta meningkatkan kualitas produk.

INACRAFT ke-18 hadir dengan mengangkat kekayaan warisan budaya Sumatera Barat sebagai ikon utama lewat tema “The Splendour of Minangkabau” dan subtema “Melalui INACRAFT 2016 Kita Tingkatkan Kualitas Handicraft Indonesia untuk Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”.

Kemendag menargetkan 200.000 pengunjung dari dalam negeri dan 1.000 buyer internasional datang ke INACRAFT 2016.

Nus mengatakan INACRAFT menjadi kesempatan berharga dan kekuatan penting bagi para pelaku industri kreatif kerajinan Indonesia dalam menghadapi MEA. Tak hanya lewat pameran, Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) selaku penyelenggara juga memotivasi pengembangan kreativitas para perajin Indonesia dalam satu bentuk apresiasi kepada para peserta pameran atas karya terbaik anak bangsa di bidang produk kerajinan melalui INACRAFT Awards.

“Penghargaan tersebut diberikan untuk menstimulasi para perajin, khususnya peserta INACRAFT, agar dapat menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas. Selain itu juga mendorong inovasi penciptaan desain produk yang lebih menarik dan unik tanpa menanggalkan ciri khas budaya Indonesia,” ujar Nus.

Nus mengaku Indonesia sebagai negara besar dikaruniai sumber kekayaan alam dan budaya. Ragam nilai budaya, tradisi, sejarah, dan geografis yang tersebar di seluruh nusantara diserap para perajin untuk menciptakan aneka kriya dengan ciri khas tersendiri.

“Ide yang diramu dengan baik oleh para perajin merupakan hasil gabungan dari kreativitas, inovasi, bakat, dan keterampilan yang didukung oleh perkembangan teknologi yang ramah lingkungan. Itu salah satu modal membangun citra positif Indonesia di mata dunia,” katanya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home