Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:02 WIB | Senin, 22 Maret 2021

India Khawatirkan Lonjakan COVID-19 pada Festival Hindu Mahakumbh

Naga Sadhu atau orang suci Hindu mandi di Sungai Gangga pada Shasi Snan pertama festival Kumbh Mela, di Haridwar, India, pada 11 Maret 2021. (Foto: dok Reuters)

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Kementerian kesehatan India memperingatkan bahwa pertemuan besar umat pada festival agama Hindu dapat menyebabkan kasus virus corona melonjak.

Kementerian itu mengatakan hingga 40 orang dites positif COVID-19 setiap hari di sekitar situs Mahakumbh selama beberapa pekan yang dimulai bulan ini dan puncaknya pada bulan April di kota suci Himalaya, Haridwar, di sebelah Sungai Gangga.

Festival ini hanya diadakan setiap 12 tahun sekali. Penyelenggara mengatakan di sini diperkirakan lebih dari 150 juta pengunjung akan datang, karena banyak umat Hindu percaya mandi di sungai selama periode ini membebaskan orang dari dosa dan membawa keselamatan dari siklus hidup dan mati.

Dalam sebuah surat kepada pemerintah negara bagian Uttarakhand, tempat Haridwar berada, kementerian tersebut mengatakan kepada pihak berwenang setempat bahwa pengujian virus corona harian mereka terhadap 55.000 orang di Haridwar tidak cukup, mengingat banyaknya jumlah umat yang diperkirakan datang, dan kasus-kasus itu sudah meningkat.

"Tingkat kepositifan ini berpotensi dengan cepat berubah menjadi peningkatan kasus, mengingat orang-orang berjalan kali selama acara Kumbh," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengutip surat itu.

"Saat ini lebih dari 12 negara bagian di India telah menunjukkan lonjakan kasus COVID-19 selama beberapa pekan terakhir, dan peziarah yang akan mengunjungi Haridwar selama Kumbh Mela juga bisa berasal dari negara bagian ini."

Para Naga Sadhu mandi di sungai Gangga pada festival Kumbh . (Foto: Reuters)

 

Bagikan Masker

Pemerintah Uttarakhand mengatakan telah mewajibkan pemakaian masker bagi umat, akan mendistribusikan jutaan masker secara gratis dan juga terus membersihkan area publik, selain mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah federal.

India melaporkan 43.846 kasus virus corona baru dalam 24 jam terakhir, dengan negara bagian terkaya Maharashtra lagi-lagi menyumbang sekitar 60% dari kasus infeksi.

Kematian bertambah 197 orang, tertinggi dalam lebih dari dua bulan, menjadi 159.755 kasus kematian secara total, menurut data dari kementerian kesehatan.

Kasus COVID-19 baru India memuncak hingga 100.000 kasus sehari pada bulan September, dan terus menurun hingga akhir bulan lalu.

Tapi sekarang lima negara bagian: Maharashtra, Punjab, Karnataka, Gujarat dan Madhya Pradesh, menyumbang hampir 78% dari kasus baru. Maharashtra, rumah bagi ibu kota keuangan India, Mumbai, melaporkan 27.126 kasus dan 92 kematian.

Ketika kasus meningkat, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah dikritik karena mengekspor lebih banyak vaksin daripada jumlah orang yang diinokulasi di dalam negeri sejauh ini.

Di bawah tekanan untuk meningkatkan pasokan lokal, Serum Institute of India telah memberi tahu Brasil, Arab Saudi, dan Maroko bahwa pengiriman dosis lebih lanjut vaksin AstraZeneca kepada mereka akan ditunda.

India sejauh ini telah menyumbangkan delapan juta dosis dan menjual hampir 52 juta dosis ke total 75 negara. India juga telah menyuntikkan lebih dari 44 juta dosis vaksin sejak memulai kampanye imunisasi pada pertengahan Januari. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home