Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:00 WIB | Selasa, 02 Agustus 2016

Indonesia-Australia Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM  - Indonesia dan Australia, sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan khususnya untuk sekolah kejuruan, yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan kemampuan kerja terampil sumber daya manusia (SDM) dalam negeri.

"Jadi, kita akan fokus untuk meningkatkan kerja sama dengan Australia, seperti diketahui Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk sekolah kejuruan," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, usai menghadiri Indonesia-Australia Business Partnership Group (IA-BPG), di Jakarta, Selasa (2/8).

Enggartiasto mengatakan, dengan adanya peningkatan kerja sama itu, selain diharapkan mampu meningkatkan kemampuan kerja SDM nasional, juga akan membuka kesempatan kerja bagi warga negara Indonesia di Negeri Kanguru tersebut.

"Juga ada kesepakatan untuk lulusan sekolah kejuruan tersebut bisa bekerja, atau minimal mendapatkan pelatihan di Australia. Jika bisa, untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan membuka lapangan kerja di Australia," kata Enggar.

Menurut Enggartiasto, Australia memiliki beberapa kelebihan untuk sekolah kejuruan, selain itu juga membutuhkan tenaga kerja di sektor tertentu. Rencana kerja sama sekolah kejuruan tersebut antara lain, adalah bidang peternakan, ramah-tamah dan juga keperawatan.

"Mereka juga ada kebutuhan tenaga kerja dengan kemampuan tertentu, kita bisa isi itu dengan kerja sama ini," kata Enggartiasto.

Dalam kesempatan itu, Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo mengatakan, bahwa pihaknya melihat adanya peluang kerja sama di sektor swasta khususnya pada industri peternakan.

"Nantinya, pelajar Indonesia bisa bekerja selama 6-12 bulan pada industri peternakan sapi di Darwin, Australia," kata Ciobo.

Ciobo menambahkan, pihaknya juga mengharapkan penyelesaian proses perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dalam waktu 18 bulan sejak kedua negara sepakat untuk menyelesaikannya pada Maret 2016.

"Kita memiliki waktu selama 18 bulan, pembicaraan sudah dimulai pada Maret 2016 dan saya mengharapkan pada pertengahan atau akhir tahun depan bisa diselesaikan," kata Ciobo.

Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat untuk melakukan reaktivasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi.

Indonesia dan Australia, akan berupaya memastikan bahwa IA-CEPA berjalan komprehensif dan memberikan hasil maksimal dalam hal perdagangan barang dan jasa, kerja sama investasi dan ekonomi, serta secara seimbang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Selain itu, kesepakatan tersebut juga harus dibangun dengan memperhatikan kesepakatan multilateral dan regional, serta perundingan yang sebelumnya telah berjalan antara Indonesia dan Australia. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home