Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:59 WIB | Kamis, 20 November 2014

Indonesia Butuh Investigator Keselamatan Transportasi

Indonesia membutuhkan investigator Keselamatan (Investigator Safety) di bidang transportasi. Menurut Ketua KNKT Tatang Kurniadi dalam acara Sosialisasi Pencegahan Dan Investigasi Kecelakaan Transportasi Penerbangan,yang diselenggarakan KNKT, Rabu (19/11). (Foto: dephub.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan Indonesia membutuhkan investigator Keselamatan (Investigator Safety) di bidang transportasi. H

Dalam acara “Sosialisasi Pencegahan Dan Investigasi Kecelakaan Transportasi Penerbangan” yang diselenggarakan KNKT, Rabu (19/11). Tatang menyampaikan, saat ini jumlah investigator keselamatan Transportasi di KNKT jumlahnya masih sedikit, tidak sebanding dengan pertumbuhan di sektor transportasi di Indonesia yang tinggi.

Saat ini KNKT baru memiliki 53 orang investigator keselamatan yang terdiri dari, dua orang investigator transportasi jalan, 8 orang investigator laut, 29 orang investigator udara dan 14 orang investigator kereta api.

“Untuk saat ini kami butuh sekitar 256 orang investigator keselamatan transportasi,” jelasnya.

KNKT, merupakan suatu badan dibawah langsung presiden, yang bertanggung jawab untuk melakukan investigasi atas kecelakaan transportasi baik darat, laut maupun udara, kemudian memberikan usulan-usulan perbaikan agar kecelakaan yang sama tidak lagi terjadi pada masa depan. Fokus dari hasil investigasi KNKT tidak untuk mencari siapa yang salah dari suatu kejadian kecelakaan transportasi.

Tatang menjelaskan, bahwa tujuan investigasi keselamatan, untuk memperbaiki sistem keselamatan transportasi di Indonesia.

Menurut Tatang, peran investigator safety sangat penting bagi sektor transportasi. Fungsi investigator merupakan tuntutan dari organisasi internasional seperti ICAO organisasi internasional PBB yang menangani penerbangan sipil dan teknis operasional, dan IMO (International Maritime Organization), terkait keselamatan transportasi.

“Adanya investigator safety menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia concern terhadap keselamatan transportasi. Jika terjadi suatu kecelakaan transportasi misalnya, akan ada rekomendasi yang jelas dari investigator agar kejadian tersebut tidak terulang lagi,” katanya.

Tatang menambahkan, dulu wilayah udara Indonesia pernah dihindari oleh asing, karena dianggap jika ada kecelakaan pesawat jatuh di wilayah Indonesia akan sulit ditemukan atau diidentifikasi.

“Sekarang kami tunjukkan kepada internasional, bahwa Indonesia mampu menguak kejadian kecelakaan transportasi, dan memberikan rekomendasi yang jelas bagi para pemangku kepentingan di bidang transportasi,” kata Tatang.

Tatang mengatakan KNKT kini sudah menjadi bagian penting dari komunitas keselamatan (safety) di seluruh dunia. Namun demikian, menurutnya profesi investigator belum begitu diakui di Indonesia. Saat ini fungsi atau jabatan investigator belum ada di Kementerian PAN dan RB, dan gaijnya belum dibiayai oleh Kementerian Keuangan.

“Kita akan terus perjuangkan bersama, karena Indonesia memerlukan Investigator Safety. KNKT menjadi badan perjuangan yang berguna bagi transportasi Indonesia,” tutupnya.

Hadir dalam acara tersebut Mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal, Sekjen INACA (Persatuan Perusahaan Angkutan Udara Indonesia) Tengku Burhanuddin, perwakilan dari operator bidang penerbangan, Otoritas Bandara Ditjen Perhubungan Udara, Basarnas, Polri, TNI dan para investigator senior. (dephub.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home